5. Anniversary

4.3K 376 1
                                    

Cklek~

Tap

Tap

Tap

Saat jam pelajaran sedang berlangsung tiba-tiba ada dua murid yang masuk begitu saja menghiraukan gurunya yang sedang mengajar.

Keduanya berjalan santai dan duduk di bangku mereka begitu saja.

Sang guru yang melihat siapa yang masuk hanya menggeleng pelan dan melanjutkan aktivitasnya menerangkan pelajaran.

Setelah membolos dua jam pelajaran, terlambat masuk kelas dan sekarang bukannya memperhatikan pelajaran gadis yang bernama Lisa itu malah asik membaca komik sedangkan Hanbin sudah memejamkan mata dengan kedua telinga yang di jejali earphonenya.

Rose merasa heran kenapa guru dan teman-temannya bersikap biasa saja dengan sikap Lisa dan Hanbin yang seenaknya.

(Fyi jadi mereka itu duduknya berjejer di barisan belakang dari Yeri, Rose, Lisa dan Hanbin paling ujung deket jendela ilustrasinya bisa dilihat di bab sebelumnya)

Merasa di perhatikan Lisa menoleh ke samping kanannya.

Glek

Rose menelan salivanya susah payah ketika tatapan Lisa menghunus Indra penglihatannya.

"Ha-hai.. namaku Rose, A-aku murid pindahan.." Rose merutuki dirinya sendiri yang tiba-tiba menjadi gugup.

Lisa tidak menjawab sepatah katapun bahkan raut wajahnya tetap datar, ia melanjutkan membaca komiknya dan mengabaikan Rose.

Namun meski di abaikan entah kenapa rasanya Rose begitu penasaran pada sosok Lisa yang memang duduk di sampingnya.

Rose berusaha untuk menghilangkan kegugupannya dan kembali berbicara.

"Siapa namamu..?"

"Kau tidak mencatat..?"

"Mau pinjam catatanku..?"

Hening

Lisa tidak menjawab pertanyaannya.

"Mau jadi temanku..?" Rose kembali bertanya.

"Berisik.." hanya satu kata dengan suara begitu datar dan dingin tanpa menoleh sedikitpun.

Seumur hidupnya Rose tidak pernah di acuhkan oleh seseorang hatinya tercubit oleh orang yang bahkan baru ia kenal.

"Rose-ya.. apa yang kau lakukan, jangan berurusan dengannya dia itu manusia es.." bisik Yeri.

Rose menghela nafas pelan dan kembali memperhatikan gurunya di depan namun konsentrasinya hilang otaknya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan tentang gadis bermata hazel itu.

Kenapa sikapnya begitu dingin?

Apa dia tidak tau siapa aku?

Bagaimana caranya Aku bisa berteman dengannya?

Dengan perlakuan yang menurutnya begitu kasar bukannya jera justru rasa penasaran Rose semakin bertambah hatinya seolah berteriak agar bisa lebih dekat dengan Lisa.

*****

"Kalian sudah pulang..?"

Suara lembut itu menyapa indra pendengaran mereka ketika melewati ruang keluarga.

"Nde Eomma.." jawab Jisoo kemudian mengecup pipi Dara di ikuti Jennie dan Rose.

Ketiganya duduk dengan Jennie berada di samping kiri Dara seraya memeluknya dari samping sedangkan Jisoo duduk di samping kanan Dara dan Rose duduk di seberang sibuk memakan camilannya.

Bintang yang hilang [√]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon