42. Calling You

2K 193 17
                                    

Setelah beberapa jam tidak sadarkan diri perlahan mata Jennie mulai terbuka dan menangkap cahaya di sekitarnya.

Mengedarkan pandangannya matanya membulat ketika melihat dua saudarinya dalam keadaan duduk terikat dan mulut tertutup lakban.

"Apa ini mimpi.." batin Jennie.

Mengerjabkan matanya beberapa kali, ia benar-benar kebingungan karena ingatan terakhirnya adalah saat Lisa memeluk bahkan menciumnya dan saat itu mereka sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Hendak memanggil mereka tapi ternyata mulutnya juga tertutup lakban, Jennie berusaha untuk bangun tapi ia merasa perutnya sakit dan baru menyadari jika saat ini kedua tangannya di borgol pada sisi brangkar dengan masih memakai infusan.

"Ya Tuhan.. sebenarnya apa yang terjadi tidak mungkin Lisa yang melakukan semua ini.. apa saat mengatakan itu Lisa tau bahwa ini akan terjadi.." batin Jennie.

Ingatannya melayang pada kejadian terakhir sebelum ia tidak sadarkan diri.

#FlashbackOn
"Neo-mu bogo-sipeo.." satu tetes air mata terjatuh membasahi pipi Jennie setelah susah payah mengatakan itu.

"Nado.." Lisa tersenyum menatap Jennie dengan mata yang berkaca-kaca.

Kemudian ia mencium kening Jennie membuat sang empunya memejamkan matanya merasakan ketenangan di hatinya meski tubuhnya terluka.

Setelah mencium kening Jennie cukup lama Lisa beralih mencium kedua mata, hidung dan kedua pipi Jennie.

Lalu ia tatap wajah Jennie yang saat ini sedang tersenyum manis padanya dan dengan cepat Lisa mencium bibir Jennie ketika melihat Jennie hendak kembali berbicara sontak hal itu membuat Jennie kembali mengatupkan bibirnya.

"Apa harus ku cium dulu, agar bibir Unnie diam.." Lisa tersenyum jahil menggoda Jennie yang sekarang pipinya sudah memerah dan membenamkan wajahnya di dada Lisa.

Lisa tersenyum melihat tingkah Jennie yang begitu menggemaskan ia sengaja melakukan itu agar Jennie diam, Lisa hanya takut perut Jennie akan terasa lebih sakit jika terus berbicara.

"Unnie.. Aku akan memberitahu Unnie sebuah rahasia.."

Jennie kembali menoleh melihat wajah Lisa.

"Tapi Unnie harus janji jangan katakan ini pada siapapun dan Unnie tidak perlu mengatakan apapun cukup dengarkan apa yang Aku katakan arraseo.."

Jennie mengangguk pelan tersenyum pada Lisa.

"Unnie.. sebenarnya sikapku belakangan ini hanya pura-pura, Aku melakukan itu untuk melindungi kalian.."

Cup

"Sudah ku bilang jangan bicara.." ucap Lisa setelah mencium cepat bibir Jennie yang hendak berbicara.

Jennie mengerucutkan bibirnya kemudian kembali mengangguk.

"Jika kalian di dekatku maka kalian berada dalam bahaya jadi Aku berusaha untuk menjaga jarak dengan kalian, saat ini Aku belum bisa menjelaskan bahaya apa yang Aku maksud hanya saja jika Unnie butuh pertolonganku saat sedang dalam bahaya Unnie bisa memanggilku dengan gelang itu.." ucap Lisa melirik gelang yang Jennie pakai.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bintang yang hilang [√]Where stories live. Discover now