51. Cat Stealth

2.8K 223 24
                                    

Saat ini Jisoo dan Rose sedang pergi menemani Dara ke supermarket karena Lisa tiba-tiba ingin di buatkan hotteok dan bahan-bahannya tidak ada.

Awalnya Jisoo menolak ikut dan ingin tetap disana untuk menjaga mereka tapi Lisa bisa meyakinkan Jisoo bahwa mereka akan baik-baik saja mengingat banyak bodyguard yang berjaga terlebih sekarang ada Hanbin dan Irene yang menemani keduanya.

Tadi Hanbin datang bersama kedua orangtuanya namun mereka sudah lebih dulu pulang dan Irene datang sendiri dimana sebelumnya ia terlebih dahulu menemui sang ayah di ruangannya.

Sebenarnya Jisoo hanya beralasan ingin menjaga mereka supaya bisa memantau Lisa agar tidak kabur lagi seperti tempo hari, Jisoo hanya takut adiknya hilang lagi walaupun saat ini Lisa sudah besar.

"Yakkkk siapa yang melecehkanmu..?" Pekik Hanbin membuat Lisa kaget bukan main.

Bagaimana Lisa tidak kaget jika Hanbin berteriak tepat di depan telinganya karena saat ini keduanya sedang duduk bersebelahan di bed sofa sedangkan Jennie dan Irene duduk bersila di atas ranjang Jennie dan Lisa.

"Aishhh jangan berteriak pabbo.. kau pikir ini hutan, lagi pula Aku tidak mengerti dengan ucapanmu barusan.." bingung Lisa menatap kesal Hanbin.

"Igeo.. lehermu ada kissmarknya, cepat bilang padaku siapa yang melakukannya? berani-beraninya orang itu menodai sahabatku, kau tenang saja Lisa-ya Aku akan memberinya pelajaran kalau perlu Aku akan mencincang tubuhnya lalu di jadikan makanan singa.." Hanbin berujar menggebu-gebu tidak sadar jika saat ini ada sepasang mata kucing yang sedang menatapnya tajam.

"Yang ada kau duluan yang di makan oleh singanya.." bisik Lisa.

Karena yang Hanbin maksud adalah bekas gigitan Jennie di lehernya.

"Asal kau tau Aku rela menghadapi singa sekalipun jika itu menyangkut sahabatku.. sialan bisa-bisanya orang itu menodaimu, cepat katakan siapa yang melakukannya..?" Hanbin berkacak pinggang dengan wajah garang.

"Aku.."

Hanbin yang sedang menatap Lisa dengan cepat menoleh pada Jennie.

"MWO..!!"

"Wae.. mau menjadikanku makanan singa..?" Jennie berujar dengan nada suara yang begitu dingin dan menatap tajam Hanbin.

"Tapi ba-bagaimana mungkin Nunna yang me-melakukannya.."

Di tatap seperti itu tentu saja Hanbin gelagapan sedangkan Lisa hanya diam menahan tawanya melihat penderitaan Hanbin, benar-benar sahabat durhaka.

Irene yang juga ada disana memilih diam duduk bersandar dan memakan snack di tangannya seolah saat ini sedang menonton film bioskop versi live.

"Aku Unnie'nya jadi Aku bebas mencium adikku sendiri.. kau keberatan..?" tanya Jennie tanpa merubah nada bicara dan juga tatapan tajamnya.

"A-aniya.. Aku ti-tidak keberatan Nunna.." Hanbin berujar dengan menundukkan kepalanya enggan menatap Jennie.

"Jika bicara tatap orangnya, Aku disini bukan di bawah.." sentak Jennie yang membuat Hanbin langsung mendongak.

"Nah bagus seperti itu, jadi sekarang siapa yang salah..?" tanya Jennie bersedekap dada menatap Hanbin.

"A-aku Nunna.."

"Lalu apa yang harus kau katakan..?"

"Mianhae.." cicit Hanbin.

"Kau itu laki-laki harus lebih tegas, ulangi lagi..!!"

"MIANHAE..!!"

"Aishhh jangan berteriak juga, kau pikir ini hutan.." desis Jennie.

Bintang yang hilang [√]Where stories live. Discover now