Bintang yang hilang [√]

41. Rescue

"Aishhhh menyebalkan.. Aku kira tadi hantu.." kesal Lisa.

"Huft untung saja itu bukan singa.." Hanbin menghela nafas lega seraya mengusap dadanya.

Ternyata suara yang mereka dengar sebelumnya adalah suara tupai yang menginjak ranting dan tupai itu tiba-tiba melompat ke arah mereka membuat keduanya terkejut bukan main.

"Lisa-ya.. lihatlah disana ada rumah.."

Lisa kemudian mengikuti arah pandang Hanbin.

"Nde.. kau benar kajja kita kesana.."

Hanbin mengangguk lalu keduanya kembali melangkah menuju rumah itu.

"Rumah ini seperti tidak berpenghuni apa mungkin Yeri di sekap disini..?" tanya Hanbin ketika keduanya sudah berada di depan Rumah itu.

"Molla.. kita harus memeriksanya untuk memastikan.."

Lisa kemudian melangkah lebih dekat.

"Hanbin-ah.. pintunya di gembok.." sahut Lisa dan Hanbin menghampirinya.

"Sebentar.." ucap Hanbin mengedarkan pandangannya ke sekitar lalu segera mengambil batu yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Menyingkirlah.."

Lisa kemudian menjauh dari pintu dan membiarkan Hanbin membuka gembok itu dengan batu.

Brakk

Brakk

Brakkkkkk

"Huft akhirnya.." ucap Hanbin ketika berhasil membuka gembok itu.

"Apa ada orang di dalam.." teriak Lisa ketika sudah memasuki rumah itu.

"Kajja kita cek dua kamar itu, Aku yang kiri kau yang kanan.." Lisa mengangguk kemudian keduanya berpencar.

"Lisa-ya.." teriak Hanbin.

Lisa kemudian bergegas menuju kamar di sebelahnya.

"Astaga.." kaget Lisa ketika melihat Yeri berbaring di atas kasur dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.

Yeri terlihat menggigil karena ia tidak memakai baju dan hanya tertutup oleh sehelai selimut tipis, kedua tangan dan kakinya terikat pada setiap sudut kasur wajahnya pucat dengan banyak bekas luka tamparan.

Bobby memang sempat datang ke sini untuk bersenang-senang dengan Yeri tapi saat sudah melepas semua pakaian Yeri tiba-tiba Charles menelepon Bobby dan menyuruhnya untuk menemui Charles.

Oleh karena itu Bobby meninggalkan Yeri begitu saja tanpa memakaikannya baju dan hanya menutupinya dengan selimut bahkan di kamar itu tidak ada lampu sama sekali hanya ada cahaya bulan yang masuk melalui celah-celah jendela.

Perlahan Lisa mendekati Yeri yang saat ini sedang menatapnya dengan ekspresi yang menyiratkan ketakutan sedangkan Hanbin sejak tadi sudah memalingkan wajahnya karena merasa iba dengan keadaan Yeri.