𝟒𝟖→𝐓𝐄𝐑𝐔𝐒𝐇𝐈𝐌𝐀'𝐒 𝐏𝐀𝐒𝐓 (𝟑)

2.2K 296 111
                                    

Author's POV

"Lo kira abang gak tau ulahnya si Yamaka Mika?" tanya Shin.

Nadanya sangat dingin, mengalahkan dinginnya angin Bandung pada malam hari. Tidak hanya di kulit, hati y/n juga terasa dingin setelah mendengar ucapan abangnya.

Tiba-tiba y/n menjadi pusing. Yang ada di pikirannya saat ini adalah siapa kira-kira orang yang memberi tahu hal tersebut pada Shin. Apakah itu salah satu dari anak Mandalajati? Tapi y/n yakin perkataan anak-anak Mandalajati dapat ia pegang baik dan tentu saja mereka pasti kenal bagaimana sifat Shin kalau ia tahu adiknya baru saja lolos dari maut yang diakibatkan oleh siswi sekolahnya.

Masa Kei sih? pikir y/n.

Tanpa sadar, y/n sudah mendiamkan Shin selama setengah menit. Shin pun kembali memanggilnya.

"Y/n?"

Mendengar suara abangnya, kepala y/n terasa sangat pusing dan membuat suara abangnya semakin menjauh dan memudar, sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap seketika, lalu kembali terang.


"Y/n? lo gapapa?" tanya Shin dari kursi pengemudi dengan khawatir. Kedua tangannya ada di pundak y/n.

Y/n mengedipkan matanya berkali-kali lalu melihat ke sekelilingnya. Ia berada di dalam mobil.

"Lo mimpi apa ampe keringetan gitu?" tanya abangnya khawatir sambil mengelus dahi y/n yang sudah dipenuhi oleh keringat. "Udah nyampe rumah nih, kalau lo gak enak badan paling engga ganti baju ama sikat gigi dulu."

Y/n masih bingung. "Rumah? Kita bukannya di Bandung?"

"Bandung?" Shin mengulangi perkataan adiknya. "Lo kan besok ada ujian, masa kita ke Bandung sihh?" ucap Shin kemudian membuka pintu di sebelahnya lalu keluar dari mobil, dan pergi untuk membukakan pintu adiknya.

"Loh? Bukannya ujiannya ditunda yaa? Katanya kucingnya Pak Washijo mau kawin adat Sunda," gumam y/n. Kepalanya masih sedikit pusing sehingga membuatnya tidak dapat membuka matanya dengan lebar.

Shin tertawa mendengar ucapan adiknya. "Lo mimpi apaan sih, bisa-bisanya ampe mikir kucing Pak Washijo, Ahaha," ucapnya. Shin kemudian mengulurkan untuk membantu adiknya berdiri dari kursinya. "Bisa jalan gak? Kalo gak gue gendong nih," tanyanya yang dibalas y/n oleh anggukan.

Y/n akhirnya masuk kedalam rumah berwarna merah maroon itu dan pergi menuju kamarnya.

"Untung aja cuman mimpi," gumamnya sambil melihat pantulan wajahnya di cermin kamar mandi. "Tapi kok gue masih ngerasa ada yang ganjel ya?" ucapnya sambil meletakkan tangannya diatas dada.

Y/n akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Kei.

Y/n menghembuskan nafasnya dengan lega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Y/n menghembuskan nafasnya dengan lega. Walaupun y/n belum begitu dekat dengan Kei, Kei tidak terlihat seperti orang yang akan membohonginya.

Y/n akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri lalu mereview pelajaran yang sudah Terushima ajarkan padanya. Sebelum tidur, y/n melihat ponselnya terlebih dahulu untuk berjaga-jaga jika ada pesan yang penting walaupun nampaknya notifikasi ponselnya dipenuhi dengan percakapan di grup Mandalajati.

GENG MANDALAJATIWhere stories live. Discover now