Issue 12 : Promise

698 96 29
                                    

Merapatkan selimut yang membungkus tubuh kecil Scorpius, sekarang mereka sedang berada dalam pesawat pribadi milik keluarga Malfoy. Setelah tak sengaja melihat Harry dalam berita, Draco bersama ayah dan ibunya terbang menuju Amerika. Berbekalkan informasi yang tidak lengkap, mengandalkan keberuntungan Draco harap bisa menemukan cintanya disana. Ia mengeratkan dekapan hangat pada Scorpius.

"Draco, tidurlah." Narcissa meremas bahu putra tunggalnya, Draco menatap ibunya sendu.

"Kita pasti bisa menemukan Harry, percayalah."

"Aku percaya, Mom. Kami akan membawa Harry pulang." Draco mengecup kening Scorpius lembut, menatap keluar jendela hanya gelap sejauh mata memandang.

"Aku baru saja mendapatkan informasi dari Regulus." Lucius menghampiri anak dan istrinya.

"Harry sudah meninggalkan Amerika sejak dua Minggu yang lalu, berita itu dimuat sebulan sebelumnya."

"Lalu, kemana kita akan pergi sekarang? Apa Regulus tidak memberitahu kemana Harry pergi?" Tanya Narcissa.

"Kita akan mengubah jalur penerbangan?" Draco memandang ayahnya yang kini menggeleng.

"Kita akan tetap pergi ke Amerika malam ini, Regulus bilang kita bisa menemui Sirius disana."

"Apa Sirius tahu?"

"Kemungkinan iya. Untuk sementara, tidurlah dulu, Draco."

"Kemari kan Scorpy, biar dia tidur bersama ku." Draco memberikan Scorpius pada ibunya.

Lucius dan Narcissa meninggalkan Draco sendirian. Harapan Draco sangat besar, berharap kali ini ia berhasil membawa Harry pulang bersamanya.

Satu hari berlalu setelah perjalanan dan mengistirahatkan diri, keluarga Malfoy kini berada di kediaman Sirius Black. Pria berambut keriting itu sangat antusias ketika kedatangan cucunya, tak henti-hentinya pria tua itu mengusik si kecil. Mengajaknya bicara sampai membuat Scorpius tertawa.

"Jadi, bisakah kita langsung pada pembicaraan?" Tanya Lucius mulai jengah mendengar ocehan bayi ala Sirius.

"Boleh aku membawa Scorpy jalan-jalan?" Tanya Remus gemas menatap Scorpius di gendongan suaminya, Draco mengangguk mengizinkan Remus membawa putranya.

Setelah Remus pergi, tinggallah empat orang dewasa di ruang tamu. "Dimana Harry sekarang?" Tanya Draco tak sabaran.

"Apa yang akan kau lakukan kalau sudah menemukannya?" Menatap lurus pada pria berambut pirang pendek di depannya, Draco balas tatap ayah baptis dari orang yang ia cintai.

"Aku akan membawanya pulang ke rumah ku, kita akan hidup bersama. Aku akan menjaganya, dan aku akan membahagiakan dirinya."

Sirius menghela napas, "kau tau apa yang menghambat hidup Harry?"

Draco mengangguk mantap, "dia dibayangi oleh kematian orang-orang, dia merasa tak pantas untuk di cintai, dan dia merasa dirinya penuh noda."

"Lalu, kau masih ingin memaksanya untuk berjalan bersamamu?"

"Ya. Aku akan-

Sirius memotong, "aku juga menginginkan hal yang sama, kebahagian untuk dirinya sendiri. Tapi, dia tak melakukan itu untuknya. Dia terus berlari di bawah bahaya."

"Maka, aku tak akan membiarkannya berlari lagi menghampiri bahaya. Aku akan menjaganya, dan aku akan menunjukkan padanya bahwa dia pantas untuk di cintai." Terang Draco menggebu-gebu, Sirius tersenyum simpul.

"Kalau begitu, sebagai seorang ayah yang tidak bisa menolong putranya... Tolong selamatkan Harry." Tatap memohon Sirius membuat tiga hati manusia di ruangan itu terenyuh.

Mille Fleur | DrarryWhere stories live. Discover now