Issue 0.10 : Monsieur Radcliffe

522 48 10
                                    

Mereka sampai di Perancis semalam, Draco dan Scorpius lelap dalam tidur mereka — mungkin kelelahan. Berbeda dengan Harry, ia bahkan tidak bisa memejamkan mata kembali setelah dibangunkan oleh mimpi buruk, hal ini selalu terjadi dan membuatnya lelah.

Meninggalkan penginapan, Harry membawa tungkai kakinya untuk joging. Ini masih terlalu pagi, jarum jam menunjukkan pukul setengah lima kurang.

Jalanan Rue de l’Abreuvoir sangat sepi, bangunan warna-warni berbaris rapi di sepanjang jalan. Saat matahari naik, keindahan tempat ini akan terlihat jelas, bukan pilihan yang salah Draco memesan penginapan di sekitar sini. 

Merasa telah mendapatkan setengah dari kekuatan fisiknya, Harry ingin melihat sejauh mana ia bertahan hanya dengan berlari. Alasan mengapa petinggi WMI mengandalkannya untuk sebuah misi darurat yang mungkin muncul di masa depan, jika saja bukan karena salah satu anggota WMI yang muncul hari itu di rumah sakit — ia tidak akan pernah tahu.

Tapi, apakah dia masih bisa diandalkan? Sementara kondisi fisiknya tak lagi sesehat dulu, penyakit mental dan setengah dari selongsong peluru bersarang di kepala — apa itu memungkinkan bagi dirinya bergerak luwes di lapangan? Rasanya sangat tidak mungkin.

Sudah seberapa jauh ia berlari?

Ayunan kakinya berhenti di ujung jalan. Matahari perlahan naik ke permukaan, ia tidak tahu jam berapa sekarang, keringat membasahi seluruh tubuh. Harry terbatuk beberapa kali, merasa tak nyaman di bagian dada, dalam hati berharap paru-parunya tidak membuat ulah karena tak sanggup berlari lagi.

Harry menarik nafas dalam, dadanya sudah terasa lebih baik, ia melanjutkan joging yang sempat tertunda beberapa saat. Rambutnya yang mulai memanjang dibelai angin lembut, ini terasa menyenangkan dan menyegarkan, sudah berapa lama Harry tidak merasa sebebas ini?  Kakinya terasa amat ringan padahal ia sudah melakukan perjalanan udara, seharusnya ia merasa jetlag seperti anak dan suaminya. Setiap sudut bibirnya tertarik indah, mata hijaunya berbinar indah diterpa cahaya pagi matahari.

Sudah cukup untuk pagi ini, Harry beristirahat di Buste de Dalida — tepatnya ia sedang berdiri mengatur nafas di samping Dalida Statue, orang-orang mulai bermunculan melewati dirinya, memulai aktivitas harian mereka. Mungkin ini sudah masuk jam enam lebih.

"Monsieur,"

Sebuah suara kecil dan lembut menyapa indra dengar Harry di barengi sebuah tarikan pada ujung kaus hitam yang di kenakannya, "êtes-vous M. Harisson Radcliffe? "

∆ Apa anda Tuan Harrison Radcliffe?

Harry menunduk, mendapati seorang bocah mengenakan topi kebesaran hingga menutupi wajahnya. "Oui, qui êtes-vous?"

∆ Ya, siapa kamu?

Bocah itu melepas topi yang terlalu besar di kepalanya itu, Harry terdiam beberapa waktu melihat penampilan Si bocah — sepasang manik abu-abu dingin layaknya marmer, kulit putih pucat bersih tanpa cacat, dan helaian rambut perak lurus panjang yang terlihat halus. Anak ini seperti seekor peri hutan.

"Anda tidak melupakan saya 'kan?" Tanyanya sopan, Harry mengerjap sekali. Merendahkan tubuhnya setara dengan anak tersebut, kelereng hijau menatap lekat apa yang ada di depannya.

"How can i forget you,"  anak itu mengulas senyum senang.

"You, the little girl with blood all over you." Kepala kecil itu mengangguk, membenarkan apa yang dikatakan Harry.

Mille Fleur | DrarryWhere stories live. Discover now