Para Penghuni Kosan

309 17 0
                                    


Cerita ini fiksi. Dibuat berdasarkan ide author. Meski ada beberapa bagian yang bakal relate sama hari-hari perkuliahan. Berlatar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa Jogja? Karena Jogja istimewa.

Sok asik, idih.

Alurnya nggak akan berat-berat amat. Karena authornya juga belum kepikiran mau buat cerita yang rumit, sebab hidup author sendiri udah rumit bingbing.

Cast yang digunakan berdasarkan keinginan author sendiri, ya. Tapi pembaca bebas kok memilih sesuai pandangan masing-masing yang menurut para pembaca cocok.

Oke, deh kita kenalan dulu sama anak-anak kosan.

(⁠✿⁠☉⁠。⁠☉⁠)(⁠●⁠_⁠_⁠●⁠)

***

Naufal Jazlan Al-Hakim (Teknik Mesin)

Naufal Jazlan Al-Hakim (Teknik Mesin)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naufal bukan asli orang Jogja. Dirinya lahir dan besar di Tangerang Selatan. Saat SMA dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Jogja alih-alih berkuliah di Jakarta dan sekitarnya. Kenapa pilihannya Jogja? Dari banyak cerita yang Naufal dengar soal kota pendidikan yang terkenal dengan banyak kampus juga pantai yang bagus, katanya Jogja tempatnya rindu, pulang, dan angkringan.

Selain itu, Naufal memang ingin merasakan merantau tinggal jauh dari orang tua. Bundanya sempat menolak soal keputusan anak itu, tapi pada akhirnya Bundanya mengalah. Sebagai anak tunggal di keluarga, tentu Bunda enggan berjauhan dengan anak semata wayangnya. Namun Ayah mengatakan tidak apa-apa jika Naufal ingin kuliah di Jogja. Anak laki-laki harus mandiri, begitu Ayah bilang.

Awalnya Naufal kesulitan mencari kos-kosan. Sang Ayah menyarankan agar menyewa apartemen saja. Tapi Naufal menolak. Masa di Jogja sewa apartemen? Kalau begitu apa bedanya dengan tinggal di wilayah Jabodetabek, dong? Begitu katanya.

Sampai akhirnya dia mendapatkan info soal rumah kontrak yang dijadikan sebagai tempat tinggal selama perkuliahan. Dia mendapatkan info dari kakak kelasnya yang sudah lebih dahulu berkuliah di Jogja.

Sebuah rumah yang asri dengan pemiliknya yang ramah tentu tanpa berlama-lama Naufal menyetujui untuk menempati salah satu kamar di rumah tersebut.

Cowok itu senang bukan main. Karena dengan begini, dia akan bertemu dengan anak-anak yang berbeda daerah dengannya.

Teman pertamanya di kosan adalah Devan. Yang Naufal kira Devan anak seberang, nggak tahunya anak Jakarta.

"Jauh-jauh gue ya dari Tangerang, malah ketemu anak Jakarta." celetuk Naufal saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kosan tersebut.

Kosan 210Where stories live. Discover now