01 ) Shit Probs

11.7K 710 38
                                    

Fanfiction by masbongshik
Enjoy

Jaemin memastikan bahwa lelaki yang duduk di belakangnya telah berpegangan erat.

Siapa itu? Jawabannya adalah Jeno, tunangannya. Bukan tunangan saling suka, namun hasil perjodohan orang tua.

Emang jaman sudah maju, tetapi karena suatu alasan yang membuat pria bernama Jaemin atau biasa sebut Nana itu harus menerima konsekuensi nya.Bertunangan dengan sesama pria.

"Mass Nana, boleh pegang perut enggak?" Sumpah Jaemin udah muak. Geli sama abs Jeno yang nempel sama punggungnya.

"Emang dari tadi belum pegangan?" Jeno tertawa, menampakkan samoyed eyesnya yang bisa di lihat dengan tatapan malas lewat kaca spion.

"Belum pegang perut, baru jaket belakang" kekeh Jeno.

Kedua bola mata Jaemin berotasi searah jarum jam.

"Ck,! Kenceng amat, pengap anjing!"

"Nono takut jatoh, mas Nana kenceng banget naik motornya" jaemin menurunkan pandangannya, pada spedometer motornya yang menunjukkan angka 60.

Begitu juga seorang anak kecil yang menaiki sepeda roda tiga, sukses menyalipnya. Kenceng dari mana? "Dasar cowok kegatelan! Munduran dikit, nggak enak di liatin ibu-ibu pengajian!"

Jeno pun nurut, ia memundurkan pantatnya satu jengkal. Tetapi masih mencengkeram perut Jaemin, hingga motor yang di kendarai nya oleng.

"Oleng tolol, kamu udah gede bisa mikir nggak?!" Sentak jaemin, dengan intonasi tinggi.

Jeno tidak bersuara, mungkin dalam hati nya meraung.

Emang ya kalo pacaran sama orang lemot harus di besarin sabarnya. Udah gitu kalo dipikir-pikir, nggak cuma lemot tapi nyrempet sama tolol. Beda jauh sama jaemin yang lebih sat-set namun simple.

Jarak yang di tempuh untuk sampai ke sekolahan lumayan jauh, yakni 10km dari rumah Jeno.

Dibela-belain sampe pegel pantat Jaemin. Bangun pagi pun hampir setiap hari di lakuin. Semua itu karena buah dari perjodohan.

Jujur aja kalo jaemin emang belum punya keinginan buat memiliki pendamping hidup.

Sifatnya yang sarkas menjadi pemicu menjauhnya para kaum hawa maupun adam.

Jaemin lebih suka bekerja. Menghabiskan sisa waktu nya di depan komputer atau gay bar sampai pagi. Apa Jeno bakal kuat ngadepin suami modelan gini?

"Mass Nana"

"Hmm?"

"Minggu ada acara nggak? Temenin nono beli buku, di perpusda" ucap jeno, menaruh dagu nya di pundak Jaemin.

Pundak kekar Jaemin reflek melempar dagu Jeno dari sana. Jaemin nggak ikhlas, kalau bukan kemauannya.

"Aku ada kerja"

"Hari minggu loh mass, masa kerja" Jeno mengeratkan peluknya. Dahi nya mengernyit tajam.

Segalak apapun Jaemin pada nya, tidak akan mengubah kesetiaannya sama mass nya ini. Jeno adalah tipikal lelaki setia. Apalagi pertunangan mereka sudah berjalan tiga tahun. Saat itu, usia Jeno adalah 12 tahun.

"Kapan ada waktu buat Nono"

Jeno merenggangkan tangannya, kini hanya satu  tangan saja yang masuk ke saku hoddie Jaemin.

"Pegangan nggak?!!"

"Mau mu apa sih mass?"

"Aku bilang pegangan?! Apa perlu aku ikat pake tali kutang mamakmu hah!!!"

Mr Simple ( JAEMJEN ) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang