13) Whos my Parents

3.8K 347 15
                                    

Fanfiction by Masbongshik
Enjoy!

Kepulangan Jeno di sambut oleh senyuman khas ibu Luna yang sedang memotong kangkung di dapurnya. Lihatlah betapa manis nya anak satu ini, tidak perduli walau baru pulang sekalipun Jeno langsung bantuin ibunya di dapur buat masak makan malam.

"Hari ini menu nya kangkung ya Bu?"

"Ibu nggak tau kalo kamu mau pulang, tau gitu ibu bakal beli kentang buat kamu nak"

"Ini juga enak kok Bu"

Udah menjadi lauk pauk bagi Luna yang selalu mengutamakan kesukaan anaknya. Jeno tidak suka sayur, kalo diingat kembali pada tragedi beberapa hari yang lalu di pesawat emang lah epic.

Jaemin begitu antusias membuang sayuran yang tersaji pada makanan Jeno saat itu.

"Kok cepet pulangnya, kamu pasti bikin malu mass Nana ya disana?" ucap Luna penuh selidik.

Jangan sampai anak nya membuat onar di sana, walau prediksi luna melenceng saat ini. Perihal membuat Jaemin mengerang nikmat, adalah jawaban utama yang masih di empet sama Jeno.

"Ngga kok, mass Nana ada urusan kantor" jawab Jeno singkat. Ngeliatin rambut abu-abu Luna membuat Jeno melas, akan usia Luna yang tidak lagi muda.

"Oya Bu, Nono beliin sesuatu buat ibu. Nanti ibu liat sendiri aja ya di kamar"

Jeno melangkah keluar dari dapurnya, perkara membantu ibunya berjibaku dengan peralatan dapur menurutnya sudah kelar.

Honestly, Jeno pun lelah setelah sekian lama duduk di pasawat sampai bokong nya kram.

Tapi ada Jaemin yang lebih lelah dari Jeno tentunya. Dimana raganya di Paris, tapi pikirannya terbang jauh akan perusahaan yang ia tinggalkan selama berlibur.

Jeno menahan senyumnya, tatkala Luna berjalan dan duduk di sampingnya.

(Ibu Luna ( 48 ) —ibu angkat guys melokal)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ibu Luna ( 48 ) —ibu angkat guys melokal)

Tatapan Luna emang bikin salting, Jeno langsung duduk bersila dan meraih tangan ibunya.

"Kamu belum cerita sama ibu, disana ngapain aja hmm" Luna mengusap rambut hitam anaknya.

Jeno tersenyum, merasa tersudutkan oleh perkataan Luna yang begitu menukik tajam ke arahnya. Itu menurut Jeno, kalo Luna sendiri memang begitu lah cara ia menatap. Pandangan Luna selalu tajam pada siapa saja.

"Ehm, disana Jeno bikin mass Nana seneng kok bu"

"Beneran nih, ??"

"Bener bu, buktinya mass Nana bayarin semua kebutuhan dan belanjaan aku" Luna udah gemes banget sama gaya bicara Jeno yang selalu merem.

Mr Simple ( JAEMJEN ) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang