19) Ayooo Balikan!!!!!!

3.6K 343 17
                                    

Malming ya mblo
Klik bintangnya dong 🥹

Apa hubungan spesial mereka akan hancur setelah ini. Jeno nangis bombay di kamarnya. Merasa nyawanya di penuhi oleh gas karbon saat ini, seperti tidak ada oksigen sama sekali yang sudi untuk ia hirup.

Apakah mencintai seseorang harus sesakit ini. Ah, Jeno rasa ia perlu kembali ke masa kecil. Jeno teringat kembali sewaktu kecil, dirinya diusir oleh ibu panti. Di seret kedua kaki nya kemudian ditendang ke pinggir jalan.

Ibu panti itu tampak mengerikan, wajahnya menyeringai layaknya seorang iblis betina. Saat ini Jeno meringkuk di atas kasur, kedua tangannya memeluk lututnya walau itu terbilang susah karena tubuhnya yang begitu besar.

"Mungkin mass Nana malu punya teman hidup modelan aku" diatas sana pun Tuhan bisa mendengar jeritan hati nya.

Kali ini Jeno tidak berbohong, bahkan ia sangat jijik jika suatu saat nanti harus bertemu dengan mbak Joy. Entah dimana latarnya, karena Joy telah lulus tahun ini.

Dddrrrrttttt

Lamunan yang tidak berarti pun seketika buyar ketika ponsel Jeno bergetar. Tangan basah bekas air mata pun mengambil benda pipih baru nya, Jeno membeli hp baru. Duit endorsan ia gunakan buat beli hp logo apel utuh.

Sempat ia lupakan, lelaki bernama Jaehyun yang ia temui siang ini pun dengan sungguh-sungguh mengirimkan foto mereka.

Jeno berpikir untuk tidak menerima ajakan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berpikir untuk tidak menerima ajakan itu. Baginya, tidak ada waktu untuk bersenang-senang saat ini. Ia letakkan ponsel itu dengan keadaan mati. Dirinya sedang berada di penghujung liburan, dimana beberapa hari lagi Jeno akan disibukkan oleh aktivitas kembali ke sekolah.

Sungguh malas!! Rasanya Jeno ingin nikah saja! Oh ayolah Jeno ingin seorang malaikat datang kemudian memeluknya dan,—membawanya pergi.

Jeno terlalu lemah hidup di dunia yang begitu kejam ini. Tapi, apa bentuk balas budi yang akan ia berikan pada Luna nanti? Sebuah tangis? Perih? Kehilangan? Jeno mengusap wajahnya kasar, keluar kamar mencari Luna.
Sosok penting yang hampir ia lupakan.

"Bu,, Ibu,, udah pulang belum???"

Pukul sepuluh malam, Jeno mendapati Luna sedang duduk termenung di dapurnya.

"Ibu sedang apa disini?"

"Seperti yang kamu lihat sayang, ibu sedang merebus ramen untukmu" —gini aja Jeno udah mewek, kebahagiaan yang sesungguhnya ada ketika dirinya bersama Luna.

Ternyata Luna cukup lama duduk sendiri di dapurnya. Tangannya mengusap rambut legam Jeno dengan pelan. Anak itu mulai menyilaukan mata Luna dengan eyesmile khasnya.

Tidak menunggu waktu lama, ramen itu matang. Jeno ingin sang ibu menyuapi nya. Luna sampai lupa kalau sore ini sebelum pergi ia lupa memasak makan malam untuk anaknya.

Mr Simple ( JAEMJEN ) end Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang