Karmaşik

288 43 29
                                    

Hai hai hai Assalamualaikum.

Ini cerita pertama aku, jadi kalo ada yang kurang atau apa mohon di maklumi yaa.

Jangan cuma di nilai dari awalnya, tapi ikuti alurnya.

Semoga suka.

Happy Reading!!

•🍂🍂🍂•

"BANG HARSA, BANG!!" teriak Aji. Aji Pradipta cowok yang suka teriak teriak di antar circle nya. Ganteng sih, baik juga, tapi suka bikin gendang telinga serasa mau jebol.

"Buset, Aji kalo sehari gak teriak kesurupan reog kayaknya," ucap cowok di samping Harsa sembari memegangi telinganya yang terasa mau jebol. Itu, Ferdi Arjuna cowok yang kaya jamet, tapi asik, ya bisa di bilang GGJ ganteng ganteng jamet.

"LU JUGA SAMA AJA PERDI!" ujar Harsa teriak ditelinga Ferdi. Dia pemeran utamanya, Sandyakala Harsa Amerta, cowok yang paling kalem di tongkrongan? salah, dia sama saja dengan Ferdi. Ganteng?? jelas.

"Berisik!" sahut Nuel dingin. Kalo ini sih namanya Nuel Hartigan, cowok yang irit ngomong.

"Bang, ayo pulang keburu sore ini," ujar Albi yang menunggu Ferdi di atas motornya. Cowok yang sering di panggil Badrol. Padahal nama aslinya cakep? Albi Ceilo.

"Iyo Drol, iyo," sahut Harsa sembari menaiki motornya.

Harsa melajukan motornya, bergegas untuk pulang kerumah. Begitupun dengan teman temannya yang kini sudah menuju rumah masing masing.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Harsa sampai di rumahnya. Harsa menaruh motornya di bawah pohon depan rumahnya. Lalu, dia membuka sepatunya dan menaruhnya di rak yang berada di Teras rumah.

Harsa memasuki Kamar mandi untuk membersihkan diri, sembari bersenandung kecil Harsa menjalankan aktivitasnya.

Setelah beberapa menit, Harsa keluar Kamar mandi menggunakan celana hitam pendek, dengan hoodie berwarna hitam, dengan handuk yang berada di bahunya.

•🍂🍂🍂•

Jam menunjukan pukul 18:03. Harsa yang sedang asik scrolling Instagram miliknya, sedikit terlonjak dengan panggilan Mamanya. "HARSA, MAKAN DULU," teriak Yura Mama Harsa.

"Iya Ma, bentar," sahut Harsa melempar ponselnya dengan asal.

Setelah mendapat panggilan dari Yura, Harsa berlari menuruni tangga satu persatu, menuju Meja makan.

"Sa, besok kamu bayar SPP ya, ini uangnya," pinta Yura sembari menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah dan biru.

"Iya Ma," ujar Harsa mengangguk, memasukan uang kedalam sakunya.

"Dibayarin, jangan buat jajan uangnya," sambung Yura sembari mengambilkan Harsa nasi.

"Iya iya," sahut Harsa mengambil lauk yang ada di depannya.

Hanya dentingan sendok dan piring yang berbunyi. Tanpa adanya percakapan lagi, Harsa dan Yura fokus memakan makanan yang ada di depannya.

Karmaşık [END]Where stories live. Discover now