Karmaşik

26 6 1
                                    

HALLO HALLO ASSALAMUALAIKUM

Gimana kabarnya???

Tidak usah basa basi mari lanjut saja.

Kamu hebat!!! jangan nyerah. -Sandyakala Harsa Amerta.

Happy Reading!!

•🍂🍂🍂•

"HATI HATI MANJATNYA," teriak Harsa yang melihat Tiyo memanjat pohon jambu yang ada di depan rumah Harsa, Tiyo tidak sendiri, melainkan dengan Ahmad.

"Iya Bang, jangan berisik deh," ujar Tiyo yang memanjat semakin tinggi. Padahal badan-nya gempal, Harsa khawatir Tiyo jatuh, soalnya pohon-nya lumayan tinggi.

Harsa menunggu Tiyo di bawah sambil membawa baskom buat wadah jambu. Ahmad manjat semakin tinggi, Tiyo juga ikut-ikutan semakin tinggi.

"TIYO JANGAN TINGGI TINGGI LU, CUKLEK NGKO PAKANG E," teriak Harsa lagi, yang memantau Tiyo dan Ahmad di bawah.

"HARSA KUI NGOPO SI, GEGER AE," teriak Ahmad mengejek Harsa dari atas pohon jambu.

"Cuklek tak sokorno awakmu," ujar Harsa yang duduk di bawah pohon jambu, sembari menikmati jambu yang sudah ada di baskom.

"EH EH EH," angin kancang membuat pohon bergoyang goyang, Tiyo dan Ahmad yang di atas panik, melihat angin yang semakin kencang.

KReeekkk...

Bughh...

Batang pohon yang di pegang Tiyo patah. Tiyo jatuh di hadapan Harsa yang sedang menikmati jambu.

"ADOHH," teriak Tiyo yang merasakan sakit di bagian punggungnya.

"Sokor, di kandani og, rak ngandel," ujar Harsa yang menertawakan Tiyo sembari membantu Tiyo berdiri. Ahmad tertawa keras di atas pohon, sembari tangannya memegang batang pohon dengan menikmati jambu.

"EH EH, BANG TULUNG," pekik Ahmad yang masih memegang batang yang hampir patah.

BRUK...

"BANG," teriak Ahmad yang merasakan nyeri diarea bokongnya.

"Sokor," ujar Harsa yang masuk kedalam rumah, tanpa membantu Ahmad berdiri, Tiyo membantu Ahmad berdiri sambil menertawakannya.

Harsa mengambil gula kedalam rumah. "Asu, tumpah." gula yang Harsa tuang kedalam mangkuk tumpah di meja, Harsa membersihkan tumpahan gula. "Kalo Mama tau bisa bahaya nih," batinnya.

"Bang, lama banget sih," ujar Ahmad yang duduk di kursi depan rumah, menunggu Harsa mengambil gula.

Harsa memukul pelan lengan Ahmad. "Sabar, gue numpahin gula," ujar Harsa sembari terkekeh.

"Kalo Mbah tau udah pasti di marahin lu," celetuk Ahmad memakan jambu dengan gula. Ahmad dan Tiyo itu ponakannya Yura. Jadi mereka memanggilnya dengan sebutan Mbah kalo di Jawa.

"Tumben lu kagak naik motor," tanya Harsa memakan jambu.

"Iyolah, wong motor e rusak," sahut Tiyo terkekeh.

Karmaşık [END]Where stories live. Discover now