Karmaşik

23 2 0
                                    

Hallo Assalamualaikum.

Ada yang nungguin aku update??

kalian dapet cerita aku dari mana nih?

Jangan lupa vote dan komen banyak banyak ya?

Aku saranin pake lagu ini ya

•Penjaga Hati -Nadhif Basalamah

Happy Reading!!!

•🍂🍂🍂•

"Mau kemana Bang, jam segini udah rapih aja, biasanya juga kalo libur dirumah terus," ujar Yura yang melihat Harsa dari dapur.

"Mau jemput calon mantu Mama," celetuk Harsa keluar dari rumah.

Mama hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah Harsa yang semakin hari semakin aneh. Setelah Harsa mengalami koma, Harsa sepertinya tidak betah di dalam rumah, padahal sebelum mengalami koma, Harsa selalu mengurung dirinya di dalam kamar sepulang sekolah, kaluar buat makan sama sekolah aja.

"EH, BENTAR DULU BANG," teriak Yura mematikan kompornya dan pergi membuka pintu.

"Apa Ma?" tanya Harsa yang menaiki motor kesayangan nya, siapa lagi kalo bukan kocir? beat berwarna biru putih itu tidak akan tergantikan dengan gantengnya si item, tetap kocir pemenangnya.

"Siapa sih yang dimaksud calon mantu Mama?" tanya Yura dengan penasaran.

"Ada deh, udah Mama tunggu aja di rumah, nanti kalo tau juga seneng benget pasti," ujar Harsa dengan tampang tengilnya.

"Iya deh, Mama lanjutin masak dulu," ujar Yura pergi meninggal Harsa di halaman rumah.

Setelah percakapan singkat, yang membuat Harsa sedikit jedag-jedug hatinya, Harsa memutuskan untuk segera pergi kerumah Lia. Biasalah pasangan baru, pengennya juga ketemu terus ya kan.

Harsa menghentikan motornya di depan toko bunga.

Harsa memasuki toko bunga sembari melihat-lihat bunga yang cocok untuk Lia, Harsa bingung melihat banyaknya bunga, dan jenis-jenisnya, Harsa memutuskan untuk membeli bunga mawar warna merah, setelah di bungkus, Harsa segera menuju motornya.

Harsa melajukan motornya dengan kecepatan sedang, berharap ada sesuatu yang menarik untuk dibawa kerumah Lia. Harsa melewati toko kue yang biasanya Yura sering beli.

Harsa menghentikan motornya tepat di depan toko. Setelah melepas helm yang dia kenakan, Harsa memasuki toko kue.

"Mbak, kue kering," ujar Harsa.

Setelah menunggu beberapa menit, Harsa keluar toko, membawa sekantung kue. Harsa menaiki motornya, lalu menancap gas, menuju rumah Lia.

Setelah sekitar limabelas menit, Harsa memasuki gang rumah Lia. Hingga netra matanya melihat Lia yang sedang menyirami bunga di halaman, dengan Ayahnya yang sedang memandikan burung.

"Kiw kiw cukurukuk," ujar Harsa menghentikan motornya di halaman rumah Lia, dengan wajah tengilnya.

"Opo sih, gak jelas," sahut Lia menatap Harsa dengan malas, sembari tangannya terus menyemprotkan air ke tanaman.

Karmaşık [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang