Karmaşik

28 7 0
                                    

Hallo hallo Assalamualaikum.
Balik lagi dengan Harsa dan kawan kawan

Jangan lupa seperti biasa ya
Vote dan Komen sebanyak banyaknya.

Happy Reading!!!

🍂🍂🍂

Keesokan harinya. Harsa berangkat ke sekolah seperti biasanya. "MA, HARSA BERANGKAT DULU," teriak Harsa dari ruang tamu. "loh, Mama kemana sih," gumam Harsa mencari Yura di belakang.

Yura melihat Harsa yang tengah kebingungan. "BERANGKAT AJA BANG, MAMA BERSIH BERSIH HALAMAN BELAKANG," teriak Yura yang sedang menyapu halaman belakang.

"IYA, HARSA BERANGKAT YA," ujar Harsa yang mendekati motornya di depan rumah. Bapak sudah berangkat bekerja pagi-pagi sehabis subuh, karena harus berangkat ke Semarang pagi ini.

"Lah, sepatu gue dimana anjir," gumam Harsa mencari sepatunya di rak tapi tidak ada.

Dua menitan Harsa mencari sepatunya tetapi tak kunjung ketemu. "Oh iya anjir, gue taruh garasi," ujar Harsa menepuk pelan keningnya.

Harsa segera memakai sepatunya. Setelah dirasa sudah rapih, Harsa melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 06.15. Harsa segera menjalankan kocir menuju sekolah.

Di tengah perjalanan. Nampak antrian panjang, ntah apa yang terjadi di depan. "Aelah, macet lagi," ketus Harsa sembari menepuk kepala kocir.

•🍂🍂🍂•

Di lain sisi, Lia yang tengah di dalam kelas bersama teman temannya. Biasalah cewe kalo kumpul, kalo gak ghibah ya makan.

"Ayolah, jalan kemana kek, bawa pacar sendiri sendiri tapi," celetuk Acun sembari memakan roti yang dia bawa dari rumah.

"Ayo aja gue mah, lo gimana Li?" ujar Anggun melirik Lia.

"Gue keknya gak bisa deh, gue baru putus sama Jidan," sahut Lia sembari menopang dagunya.

"Halah, kemarin gue liat lo sama Harsa," cetus Dewi yang memakan roti Acun sebagian.

Netra mata mereka seketika menatap kearah Dewi. "Yang bener Wi? lo hutang cerita sama gue," ujar Menyun sembari menunjuk Lia.

"Ceritanya panjang, ntar aja pas istirahat," ujar Lia dengan tatapan malas. "Udah bel noh."

•🍂🍂🍂•

Harsa sampai sekolah dengan gerbang yang sudah di tutup, untung dia bestie nya Pak Hamid, jadi mudah untuk meminta bantuannya.

"Loh, cah bagus, tumben keri," ujar Pak Hamid berdiri dari duduknya, iya, tadi beliau duduk di pos, melihat Harsa yang baru saja datang, beliau berniat membukakan gerbang.

"Iya Pak, tadi macet, boleh tolong bukain gak Pak?" pinta Harsa yang masih menatap Pak Hamid yang sedang membukakan gerbang.

"Makasih ya Pak," ujar Harsa sembari tersenyum menyalimi tangan Pak Hamid.

"Nggeh, ndang gagi mlebu," ujar Pak Hamid sembari menatap Harsa yang menuju kelas.

Harsa segera memasuki kelas, yang ternyata sudah ada Pak Zaenal yang sedang mengajar. Harsa memberanikan diri untuk masuk kedalam kelas.

Karmaşık [END]Where stories live. Discover now