Terima Kasih

12 5 0
                                    

Waktu berlalu lebih lambat dari biasanya bagi jieun yg sudah dua hari dua malam menunggu Yuu bangun,detik ini nampak langit tokyo tengah gelap gulita dan jarum jam tengah mampir di angka sepuluh malam,nampak jieun yg masih saja duduk di samping ranjang Yuu,kecemasan masih terlihat jelas baik itu dari ekspresi jieun ataupun dari tangannya yg tak pernah melepaskan tangan Yuu,ia terus menggengam tangan Yuu selama dua hari berturut-turut,jieun bahkan tak melangkah keluar dari kamar Yuu barang sedetik pun.

Di sisi lain nampak jime yg tengah mengintip dari pintu kamar Yuu,tatapan jime nampak berbeda dari biasanya hingga atensi nya teralihkan oleh suara pelayan yg baru sampai di belakangnya.

Jime lalu menoleh ke belakang "Sebentar.. wanita itu,apa dia memakan makanannya?"tanya jime kepada pelayan yg mengantarkan makanan untuk jieun.

"Tidak tuan..makanannya bahkan tidak di sentuh sedikitpun tuan.."sahut pelayan itu juga nampak cemas.

"Oke..kamu boleh pergi.."ucap jime pelan dan pelayan itu pun masuk ke kamar Yuu untuk mengantarkan makanan untuk jieun.

"Hmm..dia tidak mengganti pakaiannya, tidak makan dan juga tak keluar dari kamar Yuu..apakah dia benar-benar sudah sadar?"batin jime masih berdiri di depan kamar Yuu.

Beberapa detik kemudian jime nampak memutuskan sesuatu "Jika Yuu bangun dan melihat keadaan wanita itu seperti itu.. maka Yuu pasti akan memarahi ku karna tidak menjaga wanita itu...hah..aku melakukannya karna Yuu ya.."sambung jime di dalam hatinya,jime lalu masuk ke kamar Yuu dan berhenti di belakang jieun.

"Hei wanita.."panggil jime kepada jieun yg tak menyadari kehadiran jime padahal jime berdiri di belakangnya.

"Ngg?jime?ah..ada apa?"jieun berbalik dan terlihat jelas kecemasan full pada jieun terhadap Yuu,mulai dari rambut jieun yg acak-acakan,mata panda yg sangat hitam, make up yg luntur karna air mata,badan nya yg tambah kurus dan bau badan yg tercipta setelah dua hari tak mandi, perpaduan kekacauan itu seketika membuat jime mundur satu langkah kebelakang.

"Kamu!..ah..ini...hah..sudahlah..apa yg terjadi dengan penampilan mu?bisa-bisa setelah Yuu sembuh maka kamu yg sakit.. sana berkaca..aku sarankan kamu pergi mandi sebelum Yuu tambah sakit karna kuman dan bau tubuhmu..dan kamu juga harus makan..aku tidak mau Yuu memarahi ku nantinya.."jime sebenarnya baik,hanya saja cara penyampaiannya yg salah.

"Hmm?tapi Yuu.."jieun tak marah sedikitpun,ia lalu menoleh ke Yuu yg masih belum bangun.

"Tidak apa-apa..aku akan menemaninya saat kamu pergi..JADI!cepat sana pergi mandi dan makan!!"jime mendorong jieun keluar dari kamar Yuu dan langsung mengunci kamar Yuu.

"Huf..Yuu pasti memuji ku nanti setelah ia bangun..hehe.."jime nampak bangga dengan kelapangan hatinya,ia tertawa kecil seorang diri,namun tawa itu seketika pudar saat ia menoleh ke Yuu yg wajahnya masih pucat.

"Hm..Yuu..jangan beristirahat terlalu lama.. ada banyak hal yg membutuhkan tanda tangan mu..dan..juga..aku serta wanita itu juga menunggu dan merindukan mu.. jadi cepatlah bangun.."ucap jime sendu,jime lalu merapikan selimut Yuu dan duduk di samping ranjang Yuu hingga waktu berlalu lagi dan jieun kembali ke kamar Yuu setelah selesai mandi dan makan.

Setelah itu jime keluar dari kamar Yuu dan kembali mengerjakan urusan perusahaan yg menumpuk karna tidak ada Yuu, sedangkan jieun kembali ke penantiannya menunggu Yuu bangun dari tidurnya.

"Yuu..jangan tidur terlalu lama..tidakkah kamu merindukanku?..ah,jika kamu terlalu lama tidur dan tak bangun-bangun juga.. maka aku akan kabur lagi dan tidak akan kembali lagi..bagaimana?kamu takut kan?.. jika kamu..hiks..jika kamu takut..maka cepat lah bangun..hiks.."jieun dan tangisannya yg entah ke berapa kalinya selama dua hari ini.

Jam terus berdenting hingga parkir di angka tujuh pagi,nampak jieun yg tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya berada di jarak setengah jengkal dengan kepala Yuu,sedangkan tangan Yuu masih di genggam hangat oleh jieun.

Di sisi lain,tepatnya di kedalaman mimpi Yuu yg gelap,nampak ayah dan ibu Yuu yg pergi meninggalkan Yuu,Yuu memanggil-manggil mereka namun mereka tak menoleh sedikitpun,teriakan Yuu semakin berlanjut saat ia melihat jieun yg juga berjalan menjauh darinya,Yuu pun berusaha mengejar jieun dan memanggil- manggil nama jieun.

"Eunchaan!"teriak Yuu sampai ke dunia nyata dan ia langsung terbangun dari tidurnya yg cukup lama.

Sedangkan jieun juga ikut terbangun saat mendengar suara Yuu dan juga merasakan jari-jemari Yuu yg bergerak di dalam genggamannya.

Namun belum sempat mengucapkan apa-apa,jieun dan Yuu tengah terdiam saat menemukan jarak wajah mereka yg hanya setengah jengkal,mata mereka yg saling bertatutan dan degup jantung yg memekakkan telinga masing-masing benar-benar di luar kendali mereka.

"Ehm...."Sapa jime yg ternyata juga ada di dalam kamar Yuu,hanya saja ia baru saja keluar dari kamar mandi.

Mendengar suara jime,Yuu dan jieun langsung bubar dan menjaga jarak sambil memperlihatkan kecanggungan masing-masing.

"Ah..emh..pagi Jime.."sapa Yuu canggung.

Jime menatap miris atasan sekaligus temannya itu "Hm..pagi juga..berhubung kamu sudah bangun..maka aku akan pergi memanggil dokter.."jime faham dengan situasinya dan mencari jalan keluar,ia lalu pergi meninggalkan kamar Yuu setelah menoleh sekilas ke jieun yg tengah merona.

"Hah..entahlah..aku tidak tahu lagi harus berkata apa.."batin jime sambil menggelengkan kepalanya dan berjalan di lorong kediaman Yuu.

Sedangkan di kamar Yuu,nampak Yuu yg sedang melihat sendu ke arah tangannya yg digenggam erat oleh jieun "Mengapa.. mengapa kamu masih di sini?bukankah kamu bisa pergi dengan leluasa ketika aku sakit..jadi..mengapa?"tanya Yuu dengan suara yg pelan dan mengandung kesedihan.

Jieun terhenyak mendengar kalimat pertama yg diucapkan Yuu setelah Yuu bangun,jieun lalu memantapkan hatinya akan suatu hal yg telah ia fikirkan selama dua hari terakhir.

"Maaf Yuu..aku tidak akan membuat alasan apapun..hanya saja untuk saat ini aku tidak akan kemana-mana..aku akan berada di dekat mu dan menemani mu..jadi..tolong maafkan aku..baik untuk keegoisanku atau untuk yg lalu..maaf.."jieun berbicara sambil menundukkan pandangannya,ia tak sanggup menatap mata Yuu.

Yuu terdiam sejenak mendengar ucapan jieun dan membuat jieun semakin merasa bersalah karna mengira Yuu tak mau memaafkannya.

"Yuu?"tanya jieun sambil mengangkat pandangannya dan menatap langsung mata Yuu yg mulai sembab dan berlinang.

Namun Yuu langsung membawa jieun ke dalam pelukannya tanpa mengucapkan apa-apa,yg terasa hanya dekapan Yuu yg erat seolah takut jieun pergi dan air mata Yuu yg menetes membasahi punggung jieun sebagai jawaban dari ucapan jieun barusan.

"Yuu?kamu menangis?ah..apa penyakit mu kambuh?Yuu?"jieun cemas sakit Yuu kambuh,jadi jieun hendak melepaskan pelukan Yuu.

Namun Yuu semakin memperat pelukannya "Terima kasih..terima kasih kamu tidak pergi..terima kasih kamu masih di sini..aku..aku bermimpi kamu pergi meninggalkanku..aku memanggil dan mengejarmu..tapi..tapi kamu bahkan tak menoleh sedikitpun ke belakang.."ucap Yuu pelan di telinga jieun dan diiringi air mata.

"Hm..ya..terima kasih juga karna masih menerimaku..Yuu.."sahut jieun mengelus punggung Yuu dengan hangat.

"Ngg.."Yuu meletakkan kepalanya ke pundak jieun dan tersenyum tipis.

"Jadi kamu tidak marah padaku..Yuu?" tanya jieun memastikan.

"Tidak..aku tidak pernah marah padamu.. aku hanya sedih..dan takut kehilanganmu lagi.."Yuu tak menutupi isi hatinya sedikitpun.

Dan jieun hanya diam sembari menampilkan senyumannya karna beban di hatinya telah hilang terangkat sepenuhnya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Kamis,9 Maret 2023

Jangan lupa votenya ya😁

Don't Obsess Over Me/Jangan Terobsesi Padaku( IU And Kim Taehyung/Vbts) TAMAT !!Where stories live. Discover now