8.

7K 619 49
                                    


Christy menutup rapat pintu kamarnya, lalu ia meluruhkan badanya hingga terduduk di belakang pintu tersebut, ia peluk lututnya dan menangis tanpa suara sejadi jadinya.

Apakah hidup nya tak seberuntung itu? Ia juga ingin hidup bahagia bersama sang bunda seperti teman teman nya yang lain. Apakah sesulit itu? Mengapa selalu ada saja masalah, ketika ia sudah mulai dekat dengan bunda nya.

Impian nya hanya satu, bisa dekat dengan Chika tanpa ada rasa canggung di antara mereka.

Ia terlalu takut untuk menerima maaf sang bunda yang pasti ujung ujung nya akan di ulangi lagi, sikap bunda nya itu tak akan pernah hilang.

Namun di lubuk hatinya yang paling dalam, Christy tak sama sekali menyimpan dendam pada Chika, seburuk apapun perlakuan Chika padanya tapi ia tak pernah di ajarkan oleh ayah nya untuk menyimpan dendam pada siapapun, terutama orang tua nya sendiri.

Christy terbangun dari duduknya, ia ambil handphone yang ada di meja belajarnya, lalu ia keluar rumah dengan diam diam tanpa uang tanpa kendaraan, anak itu berjalan menelusuri gelapnya jalanan di malam hari ini.

Ntahlah rasanya sudah terlalu cape, meributkan hal yang itu itu saja. Ia juga butuh untuk di mengerti.

Saat sedang melamun sambil berjalan, tiba tiba ada sebuah sorot lampu dari sebuah mobil di belakang anak itu.

Tinn

Tinn

Christy terlonjak kaget, ia balik kan badanya mengahadap belakang ke arah mobil tersebut. Matanya membulat sempurna ketika melihat seorang pria keluar dari dalam mobil di ikuti seorang wanita cantik berkulit putih, dan berambut panjang yang di biarkan tergerai.

"Heyy, Ngapain kamu di jalan sepi kaya gini sendirian?"ucap pria itu dengan suara khas nya.

Christy tersadar, anak itu kembali menangis histeris berhambur ke dalam pelukan pria yang di hadapan.

Wanita yang tadi mengikuti pria tersebut kini sudah berdiri di samping Christy, dan mengusap punggung Christy lembut.

"Kamu kenapa Dee? Ko bisa di sini, mau kemana malem malem?" Ucap pria itu mengusap rambut Christy.

"O-omm Zee hiks, mau omaa hiks, mau peluk omaa"tangis Christy semakin menjadi.

"Kamu mau ke rumah omaa? Ngapain jalan, kenapa ga minta anter ayah, ini kenapa juga nangis, di apain kamu sama ayah kamu hmm?" Ucap Zee, Kaka dari Christian.

"Untung om Zee liat kamu, coba kalo ngga, bahaya anak gadis malem malem jalan sendirian, mana sepi banget"ucap Zee.

"Oo-om, anterin aku ke rumah omaa mau k-kann?"ucap Christy mendongak menatap Zee.

"Iya kita anterin yaa, udah kamu jangan nangis, sini peluk mama"ucap wanita yang ada di samping Zeean langsung beralih memeluk Christy.

"Di apain si kamu sama ayah kamu, kamu berantem sama ka Acell atau kenapa? Jangan suka keluyuran malem malem sendiri de, bahaya"

"Kalo sampe om tau, kamu kaya gini karna ayah kamu, abis tu orang. Liat aja nanti, kamu tenang aja ada om Zee sama mama fio okee?"ucap Zeean dengan emosi nya.

"Kamu apaansi ih, udah cepet Ayoo kerumah mama, keburu malem kasian Christy nya"ucap fiony, istri Zeean.

"Yaa lagian di biarin gitu aja anak nya keluar malem malem mana sendirian, kalo ga mau ngurusin lagi, kasih ke aku aja. Bisa aku urusin ponakan aku"ucap Zeean menggebu gebu.

"Zee bisa cepetan gaa!"

"Iya iya ayoo"

Zeean, fiony, dan Christy segera masuk ke dalam mobil menuju rumah orang tua Zeean dan Christian.

WHY? [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang