15.

9K 731 35
                                    

"kenapa?"tanya Chika membalikan tubuhnya menghadap Christian dan Christy.

"Tuh, bunda nya bangun"tunjuk Christian pada Chika, sedangkan Christy masih terdiam menatap ayahnya, dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ayah ke ruangan kerja deh, kalian ngobrol berdua. Eh tapi gaada berantem berantem kaya waktu itu ya! Di tinggal berdua malah berantem"peringat Christian.

"Gapapa de, jangan takut terus terusan buat berduaan sama bunda. Gaakan di apa apain ko kamu, ngomong aja kalo ada yang perlu di omongin berdua sama bunda, ayah ga ganggu"ucap Christian menatap Christy, meyakinkan anak itu yang sepertinya masih belum bisa untuk berdua saja dengan Chika.

Christian pun langsung beranjak keluar dari kamar nya, sebenarnya ia was was meninggalkan mereka hanya berdua. Terakhir ia tinggal saja Christy kabur tak ketahuan.

Chika menyibak selimut yang ia pakai, lalu menaruh bantal pada belakang tubuhnya untuk ganjalan ia bersandar di kepala ranjang.

"Kenapa?"tanya Chika, Christy yang mendapat pertanyaan itu han menunduk memainkan ujung kuku nya.

Ia takut, karna Chika masih berbicara dengan nada sinis pada nya. Apakah kejadian tadi penyebab nya.

"Minta maaf"ucap Christy pelan.

"Untuk?"tanya Chika.

"Yang tadi, aku minta maaf. Aku gatau"ucap nya lagi dengan pelan.

"Kamu minta maaf sama siapa?"tanya Chika dengan wajah datarnya.

"Bunda"cicit Christy.

"Kan bunda di depan kamu bukan di bawah, kalo lagi ngomong sama orang tua itu, di tatap mata nya. Minta maaf nya ke bunda tapi liat nya ke bawah, emang bunda ada di bawah"ucap Chika.

Christy mendongakkan wajah nya perlahan, yang ia tatap pertama kali adalah Chika yang menampakkan wajah datar di hadapan nya. Ia jadi heran pada dirinya sendiri, biasanya ia bisa melawan pada Chika hal apapun itu. Tapi Mengapa sekarang dirinya terlihat sangat ciut, Bahakan ia hanya ingin meminta maaf dari bunda nya itu tapi sangat gemetar seluruh badan melihat tatapan Chika.

"Maaf bunda"cicitnya lagi.

"huft"Chika menghembuskan nafasnya pelan.

"Bunda takut de sama kecoa, apalagi kamu pegang pegang. Gemeter semua badan bunda, bunda ngerti kamu gatau. Tapi kan bunda udah teriak teriak minta lepas, kamu ga lepas lepasin, kamu tau kan itu bahaya, kalo tadi ayah ga masuk. Terus bunda loncat, gimana?"ucap Chika, melemah.

Ntah kenapa dua orang yang selalu beradu argumen itu kini sama sama melunak, Yang biasanya berbicara dengan nada saling ngegas kini berubah menjadi sama sama lembut, terutama Chika. Wajah datarnya seketika hilang saat melihat wajah Christy yang sudah berkaca kaca Meminta maaf padanya.

"Hiks, aku gatau bunda maaf"tangis Christy, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

"Udah gausah nangis, bunda maafin"ucap Chika mencoba melepaskan tangan Christy dari wajah anak itu.

"Aku salah, maaf hiks"tangis nya semakin menjadi.

"Iya gapapa, udah udah sini. Mau peluk ga? Ah nanti kamu makin nangis kalo bunda peluk. Kemarin aja sampe kabur"ucap Chika menarik pelan Christy.

"Mauuu pelukk"rengek Christy Masih dengan tangis nya.

"Yaudah sini sini peluk"ucap Chika.

Christy yang mendengar tawaran itu pun, tanpa aba aba langsung berhambur ke atas tubuh Chika yang masih bersandar di sana, ia menemplok seperti bayi koala bersama ibunya.

WHY? [CH²]Kde žijí příběhy. Začni objevovat