20.

9K 714 33
                                    

"ihhh, udah tua pacaran aja. Mana pelukan ga ngajak ngajak"ucap Ashel keras, saat mebuka pintu kamar kedua orang tua nya ia di suguhkan pemandangan Chika dan Christian yang sedang berpelukan erat.

"Ehh udah pada pulang anak anak cantik ayah"ucap Christian melepaskan pelukan nya dengan Chika.

"Sini peluk bundaaa"ucap Chika merentangkan kedua tangannya.

Ashel dengan cepat masuk ke dalam pelukan Chika, sementara Christy. Anak itu masih terdiam di tempat nya.

"Nih tahu bulat, tadi aku beli ini dulu pas pulang sama Ade"ucap Ashel memberikan satu kantong plastik berisikan jajanan yang biasa nya lewat di depan rumah atau berada di area sekolahan dan tempat tempat lain.

"Merah banget"gumam Christian.

"Ade yang minta pedes" ucap Ashel.

"Batuk nanti kamu, pedes banget lagi"ucap Christian.

"Kaka ke kamar dulu ya. Pengen ganti baju, gerah"ucap Ashel.

"Abis itu makan kaa, jangan bobo siang dulu. Isi dulu perutnya"ucap Chika mengingat kan putri sulung nya itu.

"Aku udah makan tadi sama Olla sama Marsha bun"jawab Ashel.

"Yaudah kalo gitu, gih istirahat"ucap Christian.

"Sini Ade, peluk bunda"ucap Chika.

Christy segera beranjak untuk memeluk Chika yang duduk di sisi tempat tidur nya, di dalam kamar itu kini hanya ada mereka ber tiga karna Ashel sudah pergi menuju kamar nya sendiri.





Chika dan Christy yang asik berpelukan, sedangkan Christian sudah anteng dengan tahu bulat di tangan nya yang di belikan oleh kedua putri nya itu.

"Kamu pake baju kuning si?"ucap Chika.

"Kan emang dari pagi pake baju ini"jawab Christy bingung.

"Bukan nya putih?"tanya Chika yang masih kekeh.

"Udah deh Bun, di bilang itu cuma mimpi masih aja di sangkut pautin"gerutu Christian.

"Emang bunda mimpi apa?"tanya Christy penasaran.

"Ngga mimpi apa apa"jawab Chika berbohong.

"Pedes banget si Dee"ucap Christian tak berhenti meminum air putih milik Chika Yanga ada di meja, ia mengeluh pedas namun tetap saja memakan makanan yang ada di hadapan nya.

"Kalo pedes udah, gausah di makan terus"Omel chika dengan tatapan maut nya.

"Enak"jawab Christian santai, dan menaruh makanan itu di meja, sepertinya ia takut pada Chika, dan sudah tak kuat juga.

Christy yang masih berdiri di hadapan Chika, kini beralih duduk di pangkuan bunda nya itu. Ia memeluk leher Chika erat, kini sudah tak ada rasa takut dalam diri gadis kecil itu, ia sudah lebih leluasa terhadap Chika yang juga mulai memberikan respon baik padanya.

Ia juga tak mau menyia nyia kan momen seperti ini, karna jarang sekali ia dan Chika bersentuhan fisik terutama berpelukan.

"Bundaa"bisik Christy pelan.

"Kenapa?"jawab Chika pelan, sambil mengusap punggung Christy lembut.

"Emm, mau bilang sesuatu, tapi bunda gaboleh bilang ayah"bisik Christy.

"Bilang apa? Ade mau apa bilang aja. Mau beli jajan lagi?"ucap Chika, dan Christy menggeleng.

"Janji ga bilang ayah dulu, soalnya takut ayah marah"ucap Christy.

"Kenapa emang?"tanya Chika.

"Sakit perut"cicit Christy hampir tak terdengar, karna ia sudah menengelamkan wajahnya pada ceruk leher Chika.

WHY? [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang