38.

5.2K 602 57
                                    

"tenang ya, Ade gapapa ko. Percaya sama mama, ada mama disini"ucap Shani mengusap lembut pundak Christian.

"Iya mah, makasih yh"ucap Christian tersenyum.

Saat ini Christian, shani dan juga Ashel sedang menunggu di depan ruangan dimana Christy di tangani. Cemas, panik dan takut menjadi satu dalam diri mereka bertiga.

Namun, sebisa mungkin Shani harus tetap terlihat tenang untuk menguatkan Christian dan juga Ashel.

"Keluarga pasien?"panggil seorang dokter yang tiba tiba keluar dari ruangan.

Dengan sigap, Christian menghampiri dokter itu.

"Saya ayah nya dok, gimana keadaan anak saya dok?"tanya Christian tergesa gesa.

"Pelan pelan dek, tenang"ucap Shani pelan, menenangkan anak bungsunya.

Dokter itu tersenyum tipis sebelum memulai bicara, ia tatap ketiga orang di hadapan nya.

"suhu tinggi pada tubuhnya menyebabkan anak anda tidak sadarkan diri, dan ia juga sedikit kekurangan cairan di tubuh nya...Syukur, kalian membawa nya tepat waktu. Jika telat sedikit. Saya tidak tahu keadaan nya bagaimana saat ini, dan saya tidak tau dia masih ada atau tidak"ucap dokter itu tersenyum.

(Ngarang bgt, maaf yaa)

"Sekarang anak saya baik baik aja kan dok?"tanya Christian.

"Baik pak, dia hanya butuh istirahat untuk beberapa jam kedepan. tapiii... untuk beberapa hari kedepan. Saya sarankan Lebih baik di rawat di sini dulu, agar suhu tubuh nya kembali normal dan dia benar benar pulih kembali"jelas dokter itu.

"Terimakasih dok, terimakasih sudah melakukan yang terbaik untuk anak saya"ucap Christian.

"Ber terimakasih lah pada Tuhan, saya hanya perantara disini pak, sebisa mungkin saya lakukan yang terbaik untuk menyelamatkan banyak nya nyawa manusia. Selagi saya bisa"ucap dokter itu tersenyum tipis.

"Kalau begitu saya permisi pak, Bu. Pasien sudah bisa di jenguk, jika kalian ingin masuk"lanjut nya.

"Terimakasih dok"jawab mereka bertiga masuk ke dalam ruangan, setelah kepergian dokter tersebut.

-------

"Maafin ayah yh de"ucap Christian lirih, sambil memegang tangan Christy.

"Ayah gatau kamu bakal kaya gini, maafin ayah karna telat bawa kamu ke rumah sakit. Harus nya ayah bawa kamu dari kemarin kemarin"

"Ayah bodoh bikin kamu jadi kaya gini"

"Gaada yang bodoh, Kamu denger kan kata dokter tadi, kamu ga telat bawa Ade. Ade gapapa, Dia cuma butuh istirahat, kamu doain aja yang terbaik"ucap Shani mengelus pundak Christian yang terduduk di bangku yang berada di sisi brankar Christy.

"Tian gagal mah"

"Ngga sayang, udah ya jangan ngerasa bersalah terus. Kalo kamu terus terusan kaya gini, Ade udah bangun juga pasti sedih liat nya"

"Cepet bangun ya de, Kaka udah berusaha hubungin bunda ko. Semoga besok pagi bunda buka handphone nya dan baca chat Kaka. Supaya kamu bisa ketemu bunda, Kaka sedih liat kamu kaya gini"ucap Ashel lirih dalam hati, menatap wajah pucat sang adik yang masih setia memejamkan matanya.

🥀🥀

"Kabar Ade gimana ya? Baru beberapa jam aja udah kangen Kaka Sama Ade. Buka handphone jangan ya?"pikir Chika menatap handphone yang sedari tadi ia letakan di atas nakas begitu saja.

"Perasaan gue kenapa gaenak gini yaa?"

"Kamu kenapa belum tidur Caa?"ucap Saras, pasalnya ia ikut terbangun saat merasakan ada pergerakan di kasur sebelah tubuhnya.

WHY? [CH²]Where stories live. Discover now