Part:15

34K 4K 129
                                    

Vote and comment, yuk bisa yuk...
.......

Leo sekarang sedang guling-guling tidak jelas di kasurnya karena bingung mau melakukan apa hari ini.

"Wahhh gila, kok bisa ya gue bosan gini" ujarnya menatap jam di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 2 siang.

Tadi setelah sarapan dia sedikit olahraga dan lanjut mandi, setelah selesai mandi seperti biasa dia akan rebahan sambil menonton drama korea yang jadi favoritenya akhir-akhir ini. Dan sekarang Leo benar-benar bosan, tidak tau juga dia mau melakukan apa hari ini.

"Keluar aja kali ya" monolognya menatap langit-langit kamarnya seraya berpikir.

"Sekalian beli perlengkapan sekolah, malas ngambil di mansion Andrenjing itu"

"Ahh iya itu aja" ujarnya kemudian berdiri berniat mengganti pakaiannya, Leo membuka lemari bajunya dan mengambil baju asal karena nggak mau ribet harus milih-milih pakaian. Yahh apapun yang Leo pakai dia juga akan keliatan cakep, katanya.

Setelah di rasa rapi dan keren, Leo mengeluarkan ponselnya dan menghubungi abang sepupunya.

"Halo bang"

"Kenapa hmm?"

"Leo mau izin keluar bang, mau beli perlengkapan sekolah"

"Yaudah, kamu hati-hati"

"Kamu bisa pakai mobil yang ada di garasi sana" jelas Dhika

"Nggak usah bang, Leo udah pesan taksi online kok"

"Baiklah, jangan pulang terlalu malam"

"Nanti abang belikan motor sama mobil buat kamu buat berangkat sekolah nanti"

"Terserah abang aja, Leo berangkat ya bang"

"Hmm"

Setelah sambungan terputus, Leo berjalan ke luar kamarnya menuju lift untuk turun ke lantai satu.

Lantai apartement milik Dhika ini terletak di lantai 15 dan hanya di isi satu apartement milik Dhika, liftnya pun khusus langsung masuk ke dalam apartementnya, jadi tidak sembarangan orang bisa keluar masuk ke lantai itu.

Leo menempelkan jempolnya untuk sidik jarinya di lift itu karena memang sudah di atur oleh Eric sebelum dia pergi tadi, jadi Leo tidak pusing lagi memikirkan bagaimana caranya dia keluar dari sana.

Setelah sampai di lantai satu, Leo tersenyum pada bodyguard yang menjaga lift khusus itu dan langsung keluar dari area apartement menunggu taksi online yang dipesannya. Sambil memainkan ponselnya, dia duduk di bangku yang ada.

"Leo" panggil seseorang ragu melihat seseorang yang dikenalinya walaupun terlihat sedikit berbeda.

Leo yang merasa terpanggil pun menoleh, senyuman yang ada di wajahnya tadi seketika luntur melihat kedatangan abang pertamanya mendekatinya.

"Bisa-bisanya gue ketemu Aidanjing di sini" kesal Leo dam mengabaikan keberadaan Aidan.

"Kamu ngapain di sini, bukannya di Amerika, kapan kamu nyampe?" Tanya Aidan dengan wajah datarnya, tapi tidak dipungkiri dia juga senang melihat adeknya itu lagi.

"Kepo" ketus Leo dan akhirnya berdiri.

"Jawab!" Ujar Aidan mencekal tangan Leo kuat, Leo berdecak kesal dan menghempas kuat tangan abangnya itu sehingga cekalannya terlepas.

"Bukan urusan lo" ujar Leo kemudian meninggalkan Aidan yang tampak emosi dan menghampiri Leo lagi karena tidak terima diabaikan seperti itu,dan akhirnya dia bisa mencekal tangan Leo lagi walaupun Leo terus memberontak.

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Where stories live. Discover now