Part:21

28.7K 3.4K 167
                                    

Vote and comment juseyo

....

Darel sampai di depan pintu kamar Leo dan mengetuknya terlebih dahulu.

"Abang Lele" panggil Darel karena tidak bisa membuka pintu kamar itu.

"Abang, ini El" panggil Darel lagi karena tidak mendapat jawaban, Leo yang sedang menonton pun menjeda filmnya dan berjalan ke arah pintu.

"Ohh Darel, kenapa?" Ucap Leo setengah berteriak dari dalam.

"El mau masuk bang, tapi ke kunci"

"Besok aja ya, gue nggak bisa buka pintunya nih"

"Tap..." ucapan Darel terpotong ketika sebuah kunci tersodor di depannya.

"Abang kamu lagi dihukum, nggak boleh keluar kamar sampai besok pagi" ucap Aidan dan membuka kunci kamar Leo.

"Kok dihukum sih bang, abang dan daddy nggak maksa bang Leo kan buat balik ke sini lagi" ujar Darel memicingkan matanya menatap Aidan curiga.

"Sedikit" ujar Aidan mengacak-acak rambut Darel, tapi Darel langsung menatap Aidan tajam.

"Awas aja ya, kalau bang Leo kenapa-kenapa" ancam Darel dan memperagakan gerakan seperti ingin membunuh, semakin membuat Aidan terkekeh karena kegemesan adeknya itu.

"Iya, abang kamu baik-baik saja kok" ujar Aidan dan akhirnya Darel masuk ke dalam dan langsung memeluk Leo yang ternyata masih berdiri di depan pintu itu.

"Abang, abang gapapa kan?"

"Daddy dan bang Aidan nggak ngelukain abang kan" ucap Darel kemudian memeriksa tubuh Leo.

"Gapapa" ucap Leo tersenyum dan mengelus rambut Darel tanpa melihat ke arah Aidan sedikitpun, seakan keberadaan Aidan di sana makhluk tak kasat mata.

"Abang keluar sana, El mau berduaan sama bang Leo, jangan ganggu" usir Darel, membuat Aidan menatapnya tidak percaya.

"Abang mau tidur sama kalian, lagi nonton ya, abang ikut juga ya" ucap Aidan membuat Leo menatap tak suka ke arahnya.

"Dihh sok asyik banget"

"Tapi sorry, gue nggak nerima tamu lagi"

"Keluar sana, muak gue liat muka lo" sinis Leo dan membawa Darel ke kasurnya. Darel hanya diam dan melihat Aidan yang tampak diam di belakangnya.

"Abang tau kalau abang salah, tapi apa tidak ada kesempatan buat abang memperbaiki kesalahan abang" ucap Aidan akhirnya

"Kesempatan" ucap Leo menghentikan langkahnya dan menatap Aidan tajam.

"Selama 15 tahun ini kalian kemana saja haa, kalian pikir gue bakalan senang mendengar kalian mau memperbaikinya, di saat gue menyerah mendapatkan perhatian kalian"

"Kalian pikir, gue akan terima saja permintaan maaf kalian begitu saja haa"

"Itu tidak sebanding dengan luka di hati Leo selama ini brengsek" ucap Leo menghapus air mata sialan yang berani-beraninya turun tanpa seizinnya itu.

"Leo, abang tidak meminta kamu memaafkan abang, karena abang tau kesalahan abang tidak bisa dimaafkan begitu saja"

"Tapi abang mohon, berikan abang kesempatan dan membuktikan kalau abang benar-benar menyesal"

"Jangan selalu menghindari abang seperti ini" ucap Aidan menatap Leo dengan tatapan memohon.

Leo menghela nafasnya kasar dan menatap Darel yang berada di sampingnya dengan matanya yang sudah berkaca-kaca karena pertengkaran kedua abangnya itu, apalagi ketika mendengar perkataan Leo tadi.

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Where stories live. Discover now