Part:28

22.5K 2.8K 248
                                    

Vote and comment juseyo..
...

Leo membiarkan Darel mengobati perutnya, bahkan Darel memaksanya untuk rebahan di brangkar UKS itu.

"Abang kenapa sih malah melindungi El, kenapa nggak ditendang aja tadi tuh cewek, pasti abang nggak akan kena kan" omel Darel sambil memberikan salep pada perut Leo yang memerah

"Gue panik, jadi nggak kepikiran sampai sana"

"Dan lebih baik gue kan yang luka dari pada lo" ucap Leo membuat Darel menghentikan aktifitasnya.

"Maksud abang apa ngomong seperti itu?"

"Lupakan saja" ucap Leo tersenyum menatap Darel.

Darel duduk di samping brangkar itu dan mengelus rambut Leo.

"Abang tau kan kalau El sayang sama abang, jadi El nggak suka lihat abang terluka"

"Jadi jangan biarkan diri abang terluka hanya karena El" ucap Darel membuat Leo terkekeh pelan dan menyentuh tangan Darel yang mengelus rambutnya, kemudian menjuahinya dari kepalanya dan mengelus tangan Darel.

"Dan gue juga sayang sama lo, lo adek gue, dan tugas gue ya lindungi lo"

"Jadi luka seperti ini sih bukan masalah buat gue" ujar Leo tersenyum

"Tapi bang..."

Bruk

Suara pintu UKS didobrak kuat oleh seseorang membuat Leo dan Darel langsung menatap ke arah pintu Uks.

"Ck ngagetin aja" ujar Leo malas dan memejamkan matanya, malas harus berbicara sama Sean biarkan saja Darel yang menjelaskannya pikirnya.

"Dek, kalian gapapa kan?" Tanya Sean dan melihat ke arah Leo yang dia melihat perut Leo yang memerah karena memang Leo belum mengancingkan seragamnya lagi.

"Siapa yang melakukan itu" marah Sean mengepalkan tangannya.

"Tasya bang" jawab Darel mengelus lembut tangan Leo, dia tau kalau Leo itu hanya pura-pura tidur untuk menghindari Sean.

"Si brengsek itu" geram Sean dan keluar dari UKS menuju kelas Tasya untuk memberikan dia pelajaran, sedangkan Leo langsung membuka matanya dan menghela nafasnya pelan.

"Abang belum juga bisa akur sama daddy, bang Sean juga bang Aidan?" Tanya Darel akhirnya, membuat Leo menatap ke arahnya.

"Entahlah" ucap Leo singkat, Leo menatap ekspresi Darel yang terlihat sendu, kemudian duduk dan menghadap ke arah Darel.

"Kenapa hmm?"

"Kalau El minta abang buat damai dengan daddy, abang akan nuruti perkataan El nggak?" Tanya Darel menatap Leo berharap.

Leo diam enggan menjawab perkataan Darel, karena walaupun dia tau, Andre dan yang lainnya sepertinya benar-benar menyesal sekarang, tapi dia merasa tidak berhak untuk memaafkan mereka, karena dia bukan Leo asli yang merasakan perasaan menyakitkan itu selama bertahun-tahun lamanya.

Tapi kalau suatu hari nanti Leo mendatanginya, dan bilang kalau dia sudah memaafkan mereka, mungkin Leo A.ka Marvel akan mencobanya.

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Where stories live. Discover now