5. Arabella dan Lukanya

179 137 133
                                    

Bantu kasih bintang untuk support ceritaku ya!🌟


Happy reading

Berita tentang Abel yang mencuri kini menyebar di SMA Jaya Bakti. Entahlah gosip sangat mudah tersebar di lingkungan sekolah tersebut.

Kini seluruh pasang mata tertuju kepada dua orang yang berjalan di koridor sekolah.

Tak ada satupun mulut yang berani menyoraki Arabella sebab laki-laki disampingnya menatap mereka dengan tatapan tajam seolah memperingati untuk jangan bicara macam-macam.

Abel menghela nafas pelan. Entah dosa apa yang ia lakukan hingga hari ini kesialan menimpanya dan lagi-lagi harus menjadi pusat perhatian.

"Lo ke kelas aja gih, gue bisa sendiri"

"Gue antar sampai kelas lo" tolak cowok bertubuh jangkung disamping Abel.

"Gue udah biasa dikatain maling Ghi. Nyatanya emang gitu kan?" Abel menampilkan senyumnya ke Arghi mengisyaratkan bahwa dia tidak apa-apa.

"Gak usah senyum!"

"Walaupun kelihatan fake tapi senyum lo manis banget"

Langsung saja Abel merubah raut wajahnya.

"Sensi amat. Yaudah balik sana lo! Gue bisa sendiri"

"Nggak" Tolak Arghi kemudian menarik ujung kemeja Abel dan berjalan menuju kelas Abel.

"Siapa yang nuduh lo nyuri?" Tanya Rea to the point saat Abel dan Arghi kini berada di daun pintu kelas MIPA 3.

Gadis itu memang tidak berada di kelas saat jam istirahat kedua. Rea sudah mengatakan pada Abel jika dia ingin mengerjakan tugas yang belum dikerjakannya di perpustakaan kemudian lanjut ke kantin.

Sesampainya di kelas berita tentang Abel yang dituduh mencuri sampai ke telinganya. Ia sempat mencari gadis itu namun Rea tak menemukannya, akhirnya Rea putuskan menunggu Abel di dalam kelas saja.

"Udahlah Re, lupain"

"Tapi lo gak ambil kan?" Selidik Rea
"Kalau lo beneran ambil kenapa gak ajak-ajak?" Lanjutnya berbisik ke telinga Abel.

"Gue gak ambil barang dia. Lo tau kan gue gak suka dandan ke sekolah"

"Iya juga sih. Ehh lo kenapa ngintilin teman gue? Lo kan bukan anak kelas sini" heran Rea ke Arghi yang masih berdiri disana.

Abel menepuk dahinya pelan.

"Balik sana Ghi, makasih ya"

"Okay. Pulang sekolah gue antar lo pulang" Setelah mengatakan itu Arghi langsung pergi tanpa ingin mendengar ucapan Abel yang ingin menolak ajakan cowok itu.

"Heh lo gue tinggal berapa menit doang gak cerita apa-apa yaa. Gue ketinggalan banyak berita tentang lo nih, termasuk tentang tuh cowok"

"Dia bukan siapa-siapa gue"

"Halah, sampai nawarin pulang bareng. Biasanya juga lo bareng gue"

"Gue pengen nolak tapi tadi dia bantuin gue" ujar Abel.

"Udah sama dia aja" Rea sepertinya melihat vibes positif dalam diri Arghi.

"Kalau dia macam-macam ke lo begal aja" Setelah mengatakan itu mata Rea menyapu ke seluruh penghuni kelas.

"DENGAR LO SEMUA. KALAU SAMPAI ADA YANG JELEK-JELEKIN TEMAN GUE ATAU LO SENTUH SEUJUNG KUKU PUN KARENA MASALAH TADI, LO BAKAL GUE DEPAK DARI SEKOLAH INI" Kini Rea mulai menggunakan kekuasaannya untuk melindungi temannya.

Bad Girl and Her SupermanWhere stories live. Discover now