9. Jenguk Arghi

126 103 36
                                    

Hi

i'm back!!

HAPPY READING❤️‍🔥

-----

Sudah sekian menit yang lalu seorang pemuda meringkuk memeluk guling namun matanya menatap ke arah tembok kamar. Hanya ada suara air conditioner di dalam sana, beradu dengan suara hati sang pemilik kamar.

"Gue izinin dia gak ya?"

"Tapi gimana kalau mama dan papa malah ngusir Bella?"

"Tapi kalau enggak yang ada gue merasa gak enak sama dia"

Arghi termenung, menimbang-nimbang apa ia akan membiarkan Abel menjenguknya ataukah menolaknya.

Suara decitan pintu dan knop yang diputar membuat sang empu menoleh. Rupanya sang ibu masuk dengan nampan berisi makanan, air putih beserta obat di atasnya.

"Ghi, makan dulu boy. Habis itu minum obat" Sang ibu mendekat ke ranjang anaknya, kemudian meletakkan nampan itu ke atas nakas. Tangannya meraba dahi dan pipi Arghi, menatap anaknya dengan teduh.

"Panasnya udah agak mendingan. Kepala kamu masih sakit? Atau ada yang sakit?" Tanyanya khawatir. Arghi tersenyum, kemudian menurunkan tangan mamanya pelan.

"Arghi udah gak apa-apa ma, mama bawel banget"

"Heh jangan jadi anak durhaka ya kamu, mama bawel juga karena khawatir sama kamu " Arghi tertawa kecil mendengar jawaban mamanya-Wina. Mamanya itu memang sangat protektif jika menyangkut kesehatan keluarganya. Makanya dia sampai se-khawatir ini.

"Iya iyaa mamaku yang paling cantik, makasih makanannya ma"

"Makan gih. Lagian siapa sih yang berani mukul anak bujang mama ini? Lihat, wajah gantengnya jadi blur karena luka. Awas aja ya kalau sampai mama dapat, mama bakalan jadiin sup konro" Arghi tergelak mendengar ucapan 'blur' mamanya. Mamanya ini memang ada-ada saja.
(Sup konro atau Pallu konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Etnik Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu.) Source : google.

"Mau disuapin gak?" Arghi buru-buru mengambil piring di nampan.

"Gak usah ma, Arghi udah gede masa masih disuapin" Wina terkekeh sembari mengacak rambut putra semata wayangnya.

"Eleh sok gengsi kamu, dulu aja sampai SD masih disuapin sama mama. Lagian sampai kapanpun, di mata mama kamu tetap jadi little Arghinya mama" Wina tersenyum, membuat Arghi mau tidak mau ikut tersenyum. Ia pasrah, mamanya ini memang kadang masih menganggapnya seperti anak-anak.

"Sebahagia mama deh"

"Mama mau keluar bentar tapi kasihan kamu sendirian di rumah"

"Kan papa bentar lagi pulang. Mama mau kemana emang? Atau perlu Arghi antar?" Wina melotot saat mendengar kalimat terakhir sang anak.

"Hari ini papa gak pulang, lanjut meeting ke Bandung sama om Javas. Kamu sakit gini gak boleh kemana-mana, pokoknya mama temenin!"

Bad Girl and Her SupermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang