BAB 10

36 4 0
                                    

Di ruang kerjanya Archie medapatkan banyak telepon dari manajer artisnya. Archie yang baru saja selesai rapat bersama rumah produksi film mengerang mematikan ponselnya. Akan sampai kapan kedua orang itu menghubunginya, bukankah Archie sudah memberikan mereka apa yang mereka inginkan? Archie sudah memasukkan mereka ke dalam daftar model yang akan ikut pada pergelarang busana di New York tiga bulan lagi.

Salah satu sutradara terkenal di dunianya, Archie Mallory membuka peluang bagi dirinya sendiri dan semua orang yang menyenangi dunia perfilman. Archie ingin mereka merasakan sendiri bagaiman cara membuat film, mencari pemain, meletakkan pencahayaan, mengatur kamera, dan sebagainya. Arhcie ingin mereka belajar dengan sendirinya, maka dari itu dia mendirikan DM Entertaiment agar orang-orang yang mneyenangi dunia ini dapat mengeksplor diri mereka dan membuat karya seni sebanyak-banyaknya. Tentu saja pria itu tidak suka jika seseorang telah dia beri kesempatan. Namun, kesempatan itu di buang sia-sia.

"Aku telah memberikan apa yang kamu minta, Norman. Sekarang aku tidak akan ikut campur dalam permasalahan artismu," kata Archie ketika Norman, pria yang memiliki rambut tidak terpotong rapi dengan pakaian yang cukup terbilang biasa.

"Aku mohon, Archie. Kita sudah bekerja sama lebih dari lima tahun. Artisku tidak bisa mengikuti latihan hanya dalam lima belas menit." Norman mendesah dan menggeleng, "bagaimana jika New York macet? Apa dia akan membatalkannya juga? Aku tahu dia istrimu, tetapi dia sangat tidak professional dengan membatalkan kontrak kita."

"Norman, aku harap kamu bisa menarik ucapanmu tadi. Istriku adalah orang yang sangat disiplin, dia tidak mungkin membatalkan kontrak itu hanya karena masalah sepele. Masalah waktu, bukanlah hal sepele, Norman. Aku harap kamu bisa mengerti."

"Mengerti? Archie aku tidak mengerti jalan pikiranmu. Bahkan banyak karyawannya mengeluh atas tindak otoriter istrimu," sinsi Norman.

Archie terkekeh, "If you don't like it, then rise your standards, Norman. If she can't being professional, it's not her fault. It's your persepective about her to short."

"Jangan katakan itu sebelum kamu mengenalnya," sambung Archie. "That's final for me, Hero and Josephine, cannot go to New York Fashion Week."

Emosi Archie semakin meningkat ketika pintu ruang kerjanya terbuka dengan lebar dan terbanting dengan suara yang keras. Archie siap membentak siapapun itu, kecuali istrinya yang murka berjalan penuh emosi melemparkan dokumen yang Archie kenal karena logo dari perusahannya.

"Serra, apa yang membawamu kemari?"

"Berhenti bertanya, dan perintahkan agar manajer dari kedua artis sinetron itu untuk berhenti menelponku. Aku sangat sibuk dan tidak tega melemparkan handphone ini hanya karena gangguan mereka." Serra memutar kedua bola matanya dan mengeluarkan pena dari dalam tasnya. "Kita akan professional, dan batalkan kontrak mereka denganku, sekarang"

Archie menghela panjang dan ikut duduk bersama Serra. "Baiklah, kamu ingin kita professional? Silakan ulangi ketika kamu masuk ke dalam ruangan ini Maam."

Dahi Serra mengerut dan berkata dengan cepat, "Apa?!"

"Profesional adalah ketika kamu mempunyai etika untuk masuk ke dalam ruangan relasimu. Disini adalah rumahku, dan aturanku berlaku."

Archie menatap Serra yang duduk di depannya dengan dongkol, sementara di dalam hatinya Archie berseru kemenangan. "Ayo Serra, keluar, ketuk pintunya, ucapkan salam, dan perkenalkan dirimu."

Serra berusaha mati-matian menahan egonya dia melawan menatap Archie dengan tajam. "Tanda tangannya, Tuan Mallory."

"Tidak akan ada tanda tangan dengan caramu yang seperti ini, Serra. Etika, di atas segalanya. Ayolah kamu sudah mempelajarinya bukan?"

Serra telak terkena serangan dari Archie dan Serra benci harus berlama-lama di ruangan pria itu jika ia tidak ingin mati kutu untuk kesekian kalinya. Serra berdiri dan kembali keluar dengan wajah kesalnya. Ia mengetuk pintu itu dan berkata, "Permisi."

Archie bersedekap di meja kerjanya dan berucap dengan sangat menyebalkan bagi Serra, "Siapa? Apa yang membawamu kemari? Apa sudah ijin dengan sekretarisku?"

Serra menahan amarahnya dan mendengus di tempat. "Dan mana dokumen yang ingin kamu berikan, Mrs. Mallory?"

Serra berjalan ke arah meja dan merampas dokumen itu lalu kembali mengetuk pintu dan mengulangi hal yang sama. Namun, Archie sepertinya sedang menguji kesabarannya.

"Bukankah seorang tamu itu harus tersenyum? Jika kamu bicarakan profesionalitas, tidak ada tamu yang terlihat seperti macan mengamuk kepada relasinya," kekeh Archie yang membuat kesabaran Serra habis sehingga melempar dokumen itu di atas mejanya lalu keluar tanpa sepatah katapun.

Bukannya marah, Archie malah kesenangan dengan tingkah laku istrinya. Setidaknya harini wanita itu sudah belajar sopan santun ketika ingin masuk keruangan orang lain.

Serra menghentakkan kakinya setiap ia berjalan di koridor kantor yang ramai. Orang-orang sibuk dengan pekerjaannya dan Serra sangat kesal karena mereka berjalan tidak melihat siapa orang yang di depan mereka. Terlalu sibuk, pikirnya. Tanpa peduli sedikitpun Serra menekan tombol elevator dan menunggu benda itu sampai di tempatnya berdiri. Baru saja Serra akan melangkah masuk seseorang yang baru saja keluar menabrak tubuhnya dan dokumen-dokumen yang dipegangnya berjatuhan.

Serra mendecak kesal dan melangkah masuk ke dalam elevator sebelum pintunya tertutup. Tetapi tangan Serra tertahan dan membuatnya tersentak kebelakang menghadap wanita yang Serra yakini adalah Christina Adam, orang yang dibicarakan selalu bersama Archie Mallory—suaminya.

"Hey, what are you doing!" seru Christina kepada Serra yang memutar kedua bola matanya. "Oh, I see. Mentang-mentang kamu adalah seorang putri raja dan istri dari pemilik perusahaan ini kamu bisa seenaknya berlalu seperti tadi?"

"Ya, memang kenapa? Aku membuat masalah denganmu?"

Christina berdecih, "bukan denganku Your Highness. Tetapi, dengan asistenku."

Serra memandang sebentar ke arah asisten Christina yang sedang mengutip dokumennya yang terjatuh. "Apa kamu terluka Miss?"

Asisten itu dengan gugup menjawab,"t-tidak Ma'am."

"See, she's okay. Bye." Setelah memastikan asisten itu baik-baik saja Serra akan masuk kembali ke dalam elevator sebelahnya yang sedang terbuka.

Lalu, hal yang tidak akan pernah Serra inginkan terjadi. Christina Adam menjambak rambutnya dan membuat Serra harus menjerit kesakitan karena kali ini rambutnya tersanggul rapi dengan beberapa pin untuk membuatnya tetap pada pondasinya. Namun pin-pin itu kini malah menjadi boomerang bagi Serra karena Christina menjambaknya.

"Kamu pikir kamu bisa lari? Apa kerajaanmu tidak mengajarkanmu sopan santun?!"

"Akh!"

Perseturuan mereka membuat banyak mata memandang. Bahkan asisten Christina sudah berusaha melepaskan tangan atasannya dari rambut milik atasan atasannya. Mereka dikelilingi oleh beberapa karyawan dan sialnya lagi Archie tidak keluar dari kantornya karena mungkin dia sangat sibuk.

Serra melepaskan dirinya sendiri dan dengan cepat melangkah ke dalam elevator yang terbuka sebelum tertutup dan memastikan Christina berada di dekapan asistennya dan tidak mengganggunya lagi. Sebelum elevator itu tertutup Serra menatap tajam ke arah Christina dan merapikan pakaiannya yang kusut karena wanita jalang itu seperti gumam Serra di dalam hatinya.

TBC

SERCHIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang