Chapter 11 - Mahkluk Dimensi Lain

243 25 4
                                    

Rozen : "... Oh, dia ambruk."

Dalam beberapa saat, Azazel dan dua lainnya turun kebawah menghampirinya dan juga Valina yang sudah tergeletak tak sadarkan diri diatas tanah.

Keduanya berdiri dibelakang Azazel sementara pak tua ini datang menghampiriku dengan matanya yang melihat lurus kearah Valina, lalu lanjut melirik kepada Rozen.

Dia kemudian memberikan kode kepada dua remaja sehingga salah satu dari mereka berdua menggedong Valina. Itu adalah Naruto, dia menggendongnya dengan posisi didepan seperti gaya pangeran dan tuan putri.

Azazel : "Ini kemenanganmu, kuharap kau sudah puas. Pertarunganmu barusan benar-benar menakjubkan."

Setelah mengangkat Valina, Naruto mundur beberapa langkah dan kembali ketempatnya di belakang Azazel.

Rozen : "Aku lebih tertarik dengan wanita ini."

Dia mengabaikan Azazel dan melirik kearah Rin yang berada tepat disebelah Naruto. Sementara yang dilirik langsung merasa tidak enak, orang yang mengerikan ini meliriknya. Rin sungguh tidak bisa membalas tatapannya.

Azazel : "Kau jangan ngapa-ngapain dia, ya? Rin Tohsaka, darah dagingku. Satu-satunya yang kumiliki."

Rozen langsung merasa tersinggung dengan kata-kata 'ngapa-ngapain' darinya. Lalu dia menghela nafas setelah mendengarkan namanya. Rin Tohsaka, tokoh dari serial Fate ternyata juga ada disini.

Rozen : "Apa maksudmu ngapa-ngapain dia?"

Azazel : "Jangan berpura-pura polos. Kau adalah seorang playboy buas yang sangat menyukainya perempuan."

Mendengarkan itu, Rozen dengan sedikit suara terkekeh. Lalu dia berjalan melewati Azazel dan ketiganya. Dia pergi untuk mencabut tombaknya yang masih tertancap.

Rozen : "Tenang saja, aku sudah memiliki tiga milf dirumah. Aku tidak terlalu tertarik dengan gadis SMA.
Dan juga. salam kenal, ya, Tohsaka-san."

Melihat cara dia tersenyum kepada anaknya membuat Azazel sedikit mengerutkan keningnya. Sementara anaknya, dia hanya sedikit tersipu saja sambil membuang wajah. Dia tidak berani membalas karena masih takut.

Rozen yang sudah memahami situasinya memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut dan berjalan menjauhi mereka berempat.

Dia berdiri beberapa belas meter disebelah kanan Azazel sambil melihat situasi dan kondisi tempat ini sekarang. Dataran yang tersisa disini hanya sedikit saja, sisanya sudah porak-poranda dan tersapu habis ombak.

Rozen : "Siapa sangka pertarungannya akan menyebabkan tempatnya seperti ini... Parah juga, ya?"

Mendengar itu, Azazel sontak tertawa cukup keras.

Azazel : "Itu karena kau terlalu bersenang-senang."

.

.

.

• ======================= •

Rozen POV'S

Pintu rumah terbuka dengan cukup lambat. Aku sudah tiba dirumahnya dan hendak masuk kedalam rumah.

Runeas : "Apa-apaan kondisimu itu!"

Akane atau Runeas yang berada disofa jelas terkejut setelah melihat kondisi Rozen yang tubuhnya hilang setengah. Sekarang sudah lebih membaik, sih.

Melissa : "Astaga."

Untuk milf ini, dia juga terkejut. Namun tidak terlalu, itu dapat ditebak dari nada bicaranya yang halus. Tempatnya berada juga seperti yang satunya, yaitu diatas sofa.

I Received A Second Life: The Legend Has ReturnedWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu