Chapter 18 - Hukuman Karena Kalah

154 18 6
                                    

Setelah beberapa lama bermain. Koneko cukup kelelahan dengan nafasnya yang sama sekali tidak tenang.

Dia sudah mengalami apa yang disebut 'Kekalahan' dan terlebih lagi. Itu adalah Kekalahan Telak, dan dia tidak dapat memercayai serta juga tidak menerima hal ini.

Koneko: "Orang ini... dia sangat handal dalam memanfaatkan lorong, jalan pintas dan sebagainya.."

Gadis ini sangat kaget setelah melihat bagaimana Gameplay dari lawan yang ada disebelahnya, Rozen.

Dia terus dibuat takjub dengan bagaimana cara Rozen bermain dan memanfaatkan situasi serta hal-hal yang tidak terpikirkan.

Yang paling membuat Koneko kehabisan akal adalah saat dimana Rozen memodif kendaraannya berupa sepeda itu sangat tepat dengan model map yang akan dipilih.

Seperti tahan salju, dia membuatnya seperti itu dan sistem nya yang memilih map secara acak memilih tempat bersalju, itu membuatnya seperti sudah memprediksi map atau peta apa yang akan dipilih.

Itu seolah-olah membuatnya seperti bisa melihat masa depan, Koneko sangat tidak dapat memercayainya.

Dia memfokuskan indra nya dan mencari kecurangan apa sebenarnya yang dilakukan Rozen. Setiap pergerakan lawan nya pada Joystick, dia melihatnya dengan fokus.

Namun hasilnya nihil, dia tidak menemukan hal apapun. Tidak ada pergerakan aneh apapun.

Koneko: "Orang ini.... sebetulnya bagaimana bisa?"

Rozen: "Yah, itu karena PS5 nya bisa ku kendalikan sepenuhnya dengan bantuan Beatrice. Begitulah..."

Jangan lupakan kalau permainan ini diciptakan oleh Beatrice sebelumnya, jadi sudah pasti dia bisa mengakses seluruh sistem semua permainan secara menyeluruh.

Jadi dari awal aku tidak memprediksi apapun soal map nya, melainkan akulah yang mengatur map-nya sendiri.

Kurang lebih itulah yang sebenarnya sedang terjadi.

Rozen: "Bagaimana... mau tukar game?"

Dia telah menang lebih dari sepuluh kali tanpa ada kekalahan sama sekali. Ucapannya membuat Koneko seketika hilang fokus dan beralih menatap kearahnya.

Koneko: "Terserah... anda saja..."

Walaupun dia berkata begitu, namun nyatanya dia sangat ingin untuk menukar permainan. Karena kalau dilanjutkan maka dipastikan dia akan kalah lagi.

Hal ini akan membuatnya tambah frustasi kembali. Rozen yang melihatnya hanya tersenyum.

Rozen: "Wah... dia kelihatan murung sekali.."

Beatrice: "Sudah sewajarnya begitu. Dia memenangkan game ini ratusan kali, dan sekarang LoseStreak sebanyak 10 kali.. Itu jelas menyakiti dirinya."

Jadi mengganti permainan nya emang pilihan tepat rupanya, kalau dilanjutkan maka yang ada Koneko akan tambah terluka lagi.

Dan mungkin saja kalau itu terjadi Koneko akan langsung mengakhiri kontraknya akibat badmood dan sudah tidak peduli dengan kontraktor dan pekerjaannya lagi.

Jujur saja Rozen tidak ingin hal itu terjadi, dia ingin menghabiskan waktu dengan Koneko lebih lama lagi.

Rozen: "Bagaimana dengan ini?"

Dengan santai, Rozen bertanya kepada Koneko yang saat ini sedang meminum sebotol air.

Gadis itu segera bergegas melihat kearah layar dan menemukan pilihan game bertuliskan '𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘉𝘪𝘭𝘭𝘪𝘢𝘳𝘥𝘴'

I Received A Second Life: The Legend Has ReturnedWhere stories live. Discover now