Chapter 24 - Pertempuran Telah Usai!

118 13 0
                                    

Michael : "Sepertinya ini telah usai."

Tidak ada yang melewatkan momen serangan dasyat itu termasuk sang Archangel Michael yang berdiri dibawah sambil memasang barrier energi untuk melindungi area sekitarnya dari dampak setiap pertarungan yang terjadi.

Dia dapat melihat para pasukan musuh memilih mundur setelah melihat serangan yang memusnahkan planet barusan, dan jumlah mereka benar-benar tersisa sangat sedikit. Yang berarti, pertarungan ini sudah berakhir.

Azazel : "Tapi belum benar-benar usai.. mari saksikan akhirnya. Kalian para pasukan, cari posisi aman."

Pria itu membalas perkataan mantan temannya itu dengan santai sambil memerintah para pasukannya.

Sesuai perintahnya, semua malaikat jatuh berpencar dan memilih lokasi yang agak jauh dari sini. Michael juga melakukan hal yang sama.

Dan tentu saja tidak terkecuali Sirzech dari pihak iblis. Ketiga pemimpin ini tidak ingin membubarkan pasukan dulu karena tahu ini belum-belum benar usai, masih ada sosok kuat seperti Valina yang tersisa disana.

.

.

.

.

× ============================== ×

Cukup jauh dari lokasi akademi kuoh, tepatnya didalam hutan hutan yang ada disini.

Terlihat Rozen yang berdiri didepan sebuah pohon yang lebar, ini lebih besar dari pohon-pohon yang biasanya.

??? : "Haah~ haaah~ benar-benar kuat.."

Nafas serta suara seorang pria yang terdengar kesusahan dan kekurangan tenaga terdengar tidak jauh darinya. Tepat didepan Rozen, Crom Cruach ternyata masih hidup.

Walaupun dikatakan masih hidup, namun keadaannya benar-benar sangat mengenaskan. Dengan keadaan seperti ini, dia kalau sebagai manusia biasa sudah di pastikan mati.

Tubuh nya sebagian besar sudah menghilang atau tidak ada, dia saat ini hanya memiliki tubuh sisi kanan, lalu paha kanan yang hanya sampai lutut, serta tangan kanannya yang sudah buntung. Lalu sisanya? Seperti yang kubilang, itu sudah tidak ada alias hancur sepenuhnya.

Darahnya menetes dengan deras. Crom terduduk bersandar di pohon dengan telanjang dada.

Rozen : "Aku takjub melihatmu bisa menghindar. Sekarang... Time to Die."

Saat dia mendengar tiga kata terakhir itu, Crom awalnya membuka lebar matanya. Namun dia segera tersenyum sambil memejamkan matanya secara perlahan.

Dengan sisa-sisa tenaganya, dia lalu membalas Rozen.

Crom : "Mati ditanganmu sepertinya tidak buruk.."

Lalu segera Rozen mengarahkan tangan kanannya ke depan dan memunculkan Magic Circle disana.

Lalu segera Rozen mengarahkan tangan kanannya ke depan dan memunculkan Magic Circle disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I Received A Second Life: The Legend Has ReturnedWhere stories live. Discover now