•Bab°°2

30.2K 2.3K 65
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Anak manja udah pulang nih~"

Suara ejekan Kakak satu-satunya Ray yang pertama dia dengar saat masuk

Ray memandang kakak nya itu datar lalu tersenyum tipis

"Kakak pasti kakak nya Ray kan?"

"Hmm, pikun Lo..udah manja, cengeng terus sekarang pikun ?" Ucap Ravi ketus

Rey menggeleng masih dengan senyum tipis nya

"Tumben Lo gak nangis"

Ravi memandang adiknya aneh,biasanya Ray akan menangis saat di ejek seperti itu

Itulah alasan kenapa Ravi sedikit tidak menyukai Ray karena anak itu cengeng

Ray menggeleng lagi kemudian naik ke lantai atas menuju kamar nya

Ravi semakin memandang Ray dengan tatapan tak percaya, lalu dia melihat Papa dan Mama nya

"Pa, Ma, Ray kenapa ? aneh banget"

Kedua orang tua itu duduk di sofa dan menjelaskan semuanya pada putra pertama nya itu

"Amnesia ya.." gumam Ravi tersenyum miring
.

.

.

.

.

"Jika tubuh tuan muda di tempati oleh jiwaku, sekarang jiwa tuan muda Ray kemana? Dan tubuhku bagaimana?" Gumam Adrian  menatap pantulan tubuh barunya di cermin

"Ini sangat sulit di percaya, tapi inilah kenyataannya.." Ray menghela nafas lalu rebahan di ranjang

"Tuan muda dimanapun anda berada, saya harap anda baik-baik saja.."

"Saya akan menjaga tubuh ini dengan baik, dan mungkin sedikit mengubah pandangan orang terhadap anda.." Ray tersenyum penuh arti

yaa dia sudah punya tujuan dengan tubuh ini kedepannya,Tak lama setelah itu Ray tertidur

.

.

.

.

.

Sekarang sudah jam makan malam, semua keluarga kecil Wilson sudah ada di meja makan termasuk Ray

Ray hanya memandang makanan di depan nya, bagaimanapun dia merasa tak terbiasa duduk bersama bos nya itu

"Ray kenapa tidak dimakan?"

Ray memandang Raina lalu menggeleng

Kemudian dia memakan makanan nya dengan tenang , meskipun dia tau semua mata menatap padanya sekarang

Setelah makan malam selesai

"Ray kamu akan sekolah di sekolah Papa ya " ucap Wilson menatap putra bungsunya

" Tiba-tiba?" Bukan Ray tapi Ravi yang bertanya

"Papa mendapat laporan bahwa Ray di bully di sekolah lama nya, maka dari itu Ray akan sekolah bersama kamu Ravi"

"Gak bisa dong Pa, Ray kan masih SMP, sekolah papa kan SMA nanti klo otak Ray meledak karena pelajaran nya gak sesuai gimana? " Protes Ravi gak terima

Dia khawatir otak adiknya itu akan meledak karena gak ngerti pelajaran SMA

Ya Ray masih 14 tahun, jadi dia masih SMP berbeda dengan Ravi yang sudah 18 tahun jadi sudah SMA kelas 3

"Otak Ray tidak akan meledak, kan tidak ada bom nya" ucap Ray polos dengan wajah datar nya

"Ya Ampun Ray Lo kok sekarang malah gemes kaya gini sih aaaa~" ucap Ravi dramatis memandang Ray

Begitupun dengan yang lain

'aku hanya berbicara fakta, apa karena wajah tuan muda Ray yang menggemaskan?'

Ray mengangguk menyimpulkan pemikiran nya sendiri

"AAAA Ray Lo gak usah gemes² gitu gue gak kuat, cubit nih pipi nya.. "

Ray menggeleng ribut memegang kedua pipi tembem nya, tadi aja pas di cubit Raina sakit

"MAMA PAPA aaa~ dah lah Ravi gak kuat bye" dan Ravi pingsan di tempat:)
.

.

.

.
Typo tandai ~
~~~~~~~~~~~~

To be continued ~

Ravi lemah ahh~

Thank you yang udah baca 💗

LUVV YUU yang udah vote 💕

29April2023

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Where stories live. Discover now