•Bab°°6

20.5K 1.9K 24
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Ray..lihat kakak bawa apa?"

Ray menoleh menatap kakak nya yang tersenyum dengan memegang boneka kesukaan Ray asli

Saat ini dia sedang di balkon

Ray hanya tersenyum tipis lalu menatap kedepan lagi

Ravi menatap Ray sendu, adiknya itu sudah 2 hari seperti ini..

Semenjak Adrian meninggal Ray semakin menjadi pendiam,padahal katanya ingatan nya sudah kembali tapi sifat ceria nya benar-benar hilang..

Ravi menyimpan bawaan nya lalu duduk di samping adiknya

Dia membawa kepala Ray tiduran di paha nya

"Ray..sampai kapan kamu seperti ini?" Ravi bertanya sambil mengelus rambut Ray

Tatapan anak itu masih kosong tersirat kesedihan yang mendalam

"Ray kakak tidak sanggup melihat mu seperti ini, kakak sedih, begitupun dengan Papa Mama"

Ray mendongkak menatap Ravi, dia menangis dan itu karena nya

'tidak ..tuan muda saya sudah membuat keluarga anda bersedih'

Ray bangkit lalu menghapus air mata Ravi

"Maaf ..." Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya

Ravi menggeleng lalu membawa Ray kepelukan nya

"Tidak Ray kamu tidak salah jika sedih karena kepergian om Ian, tapi berlarut dalam kesedihan itu tidak baik. Om Ian juga pasti sedih kan melihat mu seperti ini" ucap Ravi masih memeluk Ray

' benar..tuan muda pasti sedih melihat keluarga nya bersedih karena aku sekarang..'

Dia melepaskan pelukan nya, menatap Ravi lamat lalu tatapan nya beralih pada kedua orang tua Ray, mereka tengah berdiam diri di balik pintu balkon dan menatapnya sendu..

Ray tersenyum manis, senyum yang baru pertama kali dia perlihatkan saat berada di tubuh ini

"Ray tidak akan bersedih lagi,,Papa, Mama, Kakak, Ray sayang kalian.." ucap Ray merentangkan tangan nya

mereka langsung berhambur kepelukan Ray, bahkan anak itu hampir terjungkal jika tidak di tahan Ravi:)

Ke empat orang itu berpelukan dengan senyuman bahagia dan air mata haru..

'tuan muda..saya akan menjaga keluarga Anda,, ya anda benar saya sudah menyayangi mereka.. terimakasih tuan muda..saya harap anda bahagia dan tenang disana..'
.

.

.

.
"Ray ayo cepetan kita terlambat" Ravi sedikit berteriak pada Ray yang masih memakan sarapan nya

"Sebentar kak.." Ray terburu-buru memakan sarapan nya kemudian mencium tangan kedua orang tua nya

"Bye Papa, Mama Ray berangkat dulu.." setelah itu dia berlari menyusul kakak nya yang sudah di luar

"Hati-hati sayang.."

Kedua orang tua itu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua putra mereka

Ya setelah kejadian kemarin Ray sedikit kembali ceria seperti dulu, hanya saja kali ini lebih kalem dan gak cengeng..

"Hah..hah.." Ray ngos-ngosan begitu sampai di hadapan Ravi

"Capek ya dek, ya gimana lagi kita udah telat nih.. apalagi ini hari pertama kamu masuk"

Ya ini hari pertama Ray sekolah di sekolah SMA Papa nya, walaupun tubuh Ray asli ini masih belum cukup umur tapi kan jiwa nya udah pernah S2 jadi dia sih gak masalah..

"Yaudah kak ayo cepetan"

Ravi langsung mengangkat Ray menaiki motornya karena tinggi anak itu belum nyampe buat naik motor sport Ravi

"Pegangan dek.."

Ray menurut dia melingkarkan tangannya ke pinggang sang kakak

Ya dia sudah menerima takdirnya, itung-itung tuhan ngasih kesempatan buat dia nikmatin masa kecil nya yang hilang karena keadaan dulu..

Dia akan menjalani hidupnya yang baru, bersama orang-orang yang sudah dia anggap keluarga nya sendiri..

"Siap?"

"Let's go ~"

'Brum

Dan mereka pun pergi ke sekolah, berharap mereka tidak telat.. walaupun sekolah nya punya Papa nya tetap saja peraturan harus di patuhi kan..

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~

To be continued ~

Thank you yang udah baca 💕

LUVV YUU yang udah vote 💗

30April2023

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Where stories live. Discover now