•Bab°°4

22.5K 2.1K 18
                                    

~Happy Reading ~
.

.

.

"Apa tidak sakit?"

"Ck pertanyaan bodoh Pa, luka nya cukup dalam,,pasti sakit sekali ya sayang.."

'ah iya aku lupa meringis..'

"Hmm sshh ini sakit.." jawab Ray sedikit meringis

Ya saat ini Ray sedang di obati Riani di kamar nya yang berada di mansion utama

"Tapi tadi kamu terlihat biasa saja Ray ?" Heran Wilson, sedari tadi dia memperhatikan ekspresi anak nya saat di obati sama sekali tidak terlihat kesakitan

"Ahh Ray hanya berusaha menahan nya, karena tidak ingin jadi anak cengeng " jawab Ray santai

Membuat semua terdiam

Ya seluruh keluarga Andanios sekarang sedang mengelilingi Ray di ranjang

Max mendekat dan mengelus rambut Ray

"Kau cucu ku yang hebat, Opa bangga padamu"

Ray hanya tersenyum tanpa menatap Max

"Baiklah sudah selesai, Ray kamu istirahat ya nanti makan malam Mama bangunkan.."

Ray mengangguk saja lalu merebahkan tubuhnya

semua pergi dari ruangan itu setelah ray memejamkan matanya

Tak lama terdengar suara pintu terbuka, membuat Ray membuka matanya kembali karena dia memang belum tertidur

Ceklek

Dia menoleh pada arah pintu dan terdapat salah satu sepupunya tengah menatapnya tajam

'Sepertinya dia tidak menyukai tuan muda?'

Ray merubah posisi nya menjadi duduk menatap orang di depan nya ini tanpa ekspresi

"Kak Kenapa?"

Orang itu mendekat dan menarik tangan Ray kasar menjadikan Ray terjatuh dari ranjang

'wahh, Lumayan..'

"Tidak usah berpura-pura Ray"

Ray berdiri lalu menatap orang di depan nya ini bingung

"Kenapa Lo berubah haa? Mau cari perhatian Opa iya?" Anak itu tak berteriak tapi nada nya penuh emosi

"Kak kenapa Kakak terlihat marah? Bukan nya baik jika aku lebih berani, itu artinya aku tidak akan mempermalukan keluarga ini" jawab Ray dengan wajah polos nya

'Dukh

'akh

"Gue gak suka Lo jadi perhatian semuanya, apalagi Opa. gue yang harus nya jadi kebanggaan keluarga ini" ucap anak itu setelah mendorong Ray hingga anak itu terjatuh kembali ke lantai

Ray hendak berdiri dan membalas namun matanya menatap sesuatu

'ck dia ini bodoh atau pelupa, mari
manfaatkan alat itu sebaik-baiknya'

"Duh..Kakak jangan dorong² dong, sakit tau.." Ray berdiri dengan bibir mengerucut

"Gak usah so imut Bangsat"

'wahh..'

Ray sedikit terkejut, karena walaupun jiwa nya sudah dewasa tapi dia tak pernah mengumpat, dia tuh anak baik:)

"Kakak jangan mengumpat tidak baik"

"Cuih sok baik Lo, gue udah muak sama muka sok polos Lo itu.."

"Gimana kalo muka ini gue rusak sedikit~" lanjut anak itu menyeringai

'tidak..wajah menggemaskan tuan muda..' batin Ray seraya meraba wajahnya

Dia harus melindungi wajah mulus ini

"Jangan mendekat kak.." Peringat nya melihat orang di depan nya ini memegang katana entah dia dapat dari mana

Orang itu semakin menyeringai

"Ternyata Lo masih penakut~"

"Ck aku hanya tidak ingin wajah mulus ini tergores" jawab Ray datar

Orang itu semakin mendekat

Ray berlari menghindar dan orang itu mengejar

Terjadi aksi kejar-kejaran di kamar yang luas itu sampai..

Dukh'

'Akh

Ray terjatuh setelah kaki nya tersandung ujung ranjang, kepalanya juga mengeluarkan darah karena membentur lantai cukup keras..

'BRAK'

"RAY.."

"ALEX" ya orang itu Alex putra bungsu Dackson

Alex tersadar dari keterkejutan nya dan menatap semua keluarga nya yang menatap nya tajam terkecuali sang mommy

"Dek hey bangun.." melihat adiknya tak kunjung membuka mata Ravi segera membawa Ray keluar untuk ke Rumah sakit

Diikuti Papa dan Mama nya

Tersisalah Alex dengan keluarga nya dan juga Sang Opa yang menatap nya penuh Amarah

"Opa.."

"Kau harus di hukum Alex"

Alex menggeleng ribut

"MIKE.."

"Ya tuan"

"Bawa dia ke pulau pengasingan" ucap Max yang membuat Alex panik

"Baik tuan"

"Tidak Opa.. Mommy Daddy tolong Alex.." Alex berontak menatap kedua orang tua nya meminta pertolongan

"Kau memang harus di hukum" ucap sang Daddy dingin

"Mas apa² an ini, kau harus nya membela putra mu" protes Cassie kepada suaminya Dackson

"Tapi dia salah mommy.. mommy liat sendiri kelakuan nya di CCTV tadi kan, dia tak seharusnya menyakiti saudara nya sendiri" kini Daniel bersuara

Ya tadi seluruh keluarga nya melihat kelakuan Alex di CCTV saat mereka ingin memantau Ray

"TIDAK MOMMY, DADDY, ABANG, AXEL GAK MAU DI ASINGKAN.."

"Axel..tidak ku mohon jangan bawa putra ku.."

"Diamlah Cassie atau kau juga ingin di asingkan hmm"

Cassie langsung diam mendengar ancaman mertuanya itu

Dia memandang putra nya yang di seret oleh orang kepercayaan Max

"Maafkan mommy sayang .."

"Ayo ayah, kita lihat keponakan ku" ucap Dackson Lalu mereka semua terkecuali Cassie pergi menyusul ke rumah sakit

.

.

.

.

Ray mengerjapkan matanya pelan

"Hah..rumah sakit lagi.." gumam nya setelah melihat Dimana dia sekarang

Lalu tangan nya meraba perban di kepala nya

'aku bisa memanfaatkan ini..'

Ceklek

"Boy kau sudah sadar.."

"Syukurlah kamu sudah sadar sayang.."

"Adek kakak emang kuat kan.."

Ucap ketiga orang itu bergantian seraya mendekat ke ranjang Ray

"Papa, Mama, Kakak.." Ray menatap mereka lamat

"Dimana Om Ian?"

"......."

.

.

.

.
Typo tandai ~
~~~~~~~~~~
To be continued ~

THANKYOU yang udah baca 💕

LUVV YUU yang udah vote <3

30Arpil2023

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang