•Bab°°7

18.5K 1.8K 65
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

.

"Hah.. syukurlah masih sempet kita dek" ucap Ravi setelah membuka helm nya

Mereka datang pas sekali dengan gerbang sekolah yang hendak tertutup, jadi sekarang mereka sudah ada di parkiran

Ravi turun duluan lalu menurunkan Ray

Deg

'Akh

'uh perasaanku kenapa? Ingatan² ini juga kenapa?'

"Ray kenapa? Kepala nya sakit lagi?" Panik Ravi melihat adiknya memegang kepalanya

Ray mendongkak menatap Ravi dengan tatapan polos nya

"Kakak.." lirih Ray merentangkan tangan nya ke arah Ravi

Ravi membeku, tatapan itu sudah lama tak dia lihat dari adiknya semenjak Ray hilang ingatan waktu itu

"Uh kakak gendong~" Ray mengerucut kesal melihat Kakak nya itu malah bengong

"Ahh iya.. ayo dek" Ravi langsung membawa Ray kegendongan nya

Ray menyenderkan kepalanya di ceruk leher Ravi

'Ray kok ngerasa aneh ya,' batin Ray bingung, dia merasa seperti ada sesuatu yang terjadi pada dirinya

"Hihi maaf ya om Ian Ray ilangin sifat dan ingatan dewasa om Ian, abisnya Om Ian tuh kaku banget. Pokoknya om Ian harus menikmati hidup baru om ian, tenang aja kepintaran dan keberanian om Ian bakal tetap ada kok, klo gini kan Ray bisa pergi dengan tenang.." lalu dia pergi setelah melakukan aksinya
_____________________________________
Kok bisa??? Bisalah kan aku yang nulis:)

KOK ANEHH? BIARIN WLEE^^
______________________________________

Ravi berjalan di lorong sepi karena udah pada masuk, tentunya dengan Ray yang masih nyaman di gendongan nya

Ravi tersenyum senang, adiknya mau bermanja dengan dia

Hingga tak terasa Mereka sudah sampai di depan kelas Ray

Tok

Tok

"Permisi Bu, saya mau antar adik saya "

"Ah tuan muda Ravi, baiklah silahkan masuk "

Ravi masuk kelas dan menurunkan Ray di depan teman-temannya

"Ray kakak pergi dulu ya, belajar yang rajin oke"

Ray menatap kakak nya kemudian mengangguk lucu

Membuat sesisi kelas menahan kegemasan mereka

Ravi mengusak rambut Ray lalu pergi dari kelas

"Saya permisi Bu"

Bu Sarah balas tersenyum

"Silahkan tuan muda perkenalkan diri anda"

"Mmm nama Ray , Rayyan Wilson Andanios, sebenarnya Ray belum boleh sekolah SMA tapi karena ini punya papa jadi Ray bisa masuk kesini deh hehe" jelas Ray cengengesan

'uh kenapa mereka natap Ray kaya gitu , kan Ray jadi gugup ' batin nya ketika melihat semua orang di kelas itu menatap nya

Tak tau kah dia mereka menatapnya gemas

"Tidak usah gugup Ray, kamu bisa duduk di samping Raka, Raka angkat tangan kamu"

Dan seorang siswa mengangkat tangan nya

"Yasudah silahkan duduk Ray "

Ray mengangguk kemudian berjalan menuju meja nya

"Hai kak Raka ~" sapa Ray ceria

"Hmm" sedangkan yang di sapa hanya acuh

'kayanya kak Raka lagi ada masalah deh'

Ray tidak ambil pusing dia duduk di kursi nya dan mendengar pelajaran yang di jelaskan bu Sarah

"Kok Ray udah ngerti ya, perasaan Ray baru SMP deh" gumam Ray bingung

.

.

.

.

.

Bel istirahat sudah berbunyi, Ray melewati pelajaran dengan sangat mudah, walaupun aneh tapi Ray senang karena dia gak perlu pusing sama pelajaran yang ada..

" Kak Raka gak ke kantin?" Tanya Ray menatap teman sebangku nya

"Gak" jawab Raka ketus

'singkat, padat , jelas ck '

"Yaudah.." Ray bangkit dan hendak keluar kelas tapi tangan nya di tahan Raka

Ray menatap Raka dengan alis terangkat

"Kok gak di bujuk?"

Ray menatap tak percaya orang di depan nya ini

"Dih ngapain juga Ray bujuk kak Raka, gak penting dah ah mau ke kantin lapar bye~" setelah itu Ray beneran ke kantin ninggalin Raka sendiri

"Ray tunggu.." Raka berlari menyusul teman nya itu
.

.

.

.

.

.

"Ray tunggu..cepet amat heran" ucap Raka sedikit kesesusahan menyesuaikan langkah Ray

"Ck  kak Raka ya yang lelet" Ray masih tetap berjalan tanpa menghiraukan orang di belakang nya

'brukh

"Awsh hiks .."

"Kaya PPB.." celetuk Ray polos melihat kelakuan siswi di depan nya ini

"Ray kenapa?" Tanya Raka ketika sudah ada di samping Ray

"Tuh dia yang nabrak, dia yang Nangis" Ray menunjuk siswi yang masih nangis di lantai padahal dia sendiri yang nabrak

"Oh si PPB.." ucap Raka santai yang mendapat respon berbinar dari Ray

"Wahh kak Raka kok sepemikiran sama Ray hihi tos dong kak" seru Ray seraya mengajak tos Raka

Raka terkekeh, temen nya ini emang polos atau julid><

Tos

Akhirnya mereka beneran tos:)

Bisik² mulai terdengar dari para murid sekitar, banyak yang menyangka Ray dan Raka sedang membully siswi itu

Ray yang mendengar itu jadi kesal

"Ck ayo bangun kak, Ray bantu nih" Ray mengulurkan tangannya untuk membantu siswi itu bangun

Namun tak di respon

"Udah lah Ray nih orang emang gitu, nunggu ada pahlawan datang baru deh dia mau berdiri" ucap Raka menatap sinis siswi yang masih menangis itu

"Ohh.." Ray hanya berohria saja

"RAY.."

Ray menoleh

"Kayanya pahlawan nya udah Dateng tuh~"

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Ray antara polos dan julid:)

Thank you yang udah baca 💕

LUVV YUU yang udah vote 💗

1Mei2023

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang