•Bab°°8

17.7K 1.6K 21
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Kayanya pahlawan nya udah Dateng tuh~" ucap Ray santai menatap orang yang memanggil nya

"Kenapa kak?" Tanya Ray ketika kakak nya Ravi ada di hadapan nya

"Dia kenapa Ray?"datar Ravi sambil menunjuk siswi yang masih terisak di lantai

"Oh dia..."

"Hiks dia tadi dorong aku kak"

Ray melotot mendengar ucapan siswi itu

"Enak aja,,kak bohong Ray gak gitu, dia sendiri yang nabrak Ray tapi dia juga yang nangis sampai terjatuh bagaikan di tabrak gajah.." jelas Ray kesal di akhiri ejekan:)

"Ray..jangan bohong"

Ray menatap tak percaya kakak nya ini

"Dih, Ray gak pernah bohong ya.." dia memalingkan tatapan nya mencari sesuatu dan dapat..

Ray tersenyum

"Kak ayo ikut..kakak mau tau kan kebenaran nya" ucap Ray seraya menarik tangan Ravi

"Kemana?"

"Pokoknya ikut aja gak usah banyak tanya" jawab Ray masih dengan nada kesal

Ray berhenti lalu menoleh ke belakang, siswi tadi sudah berdiri

"Kak Raka seret PPB itu dong.." ucap Ray santai

"Siapp pak" Raka menjawab dengan pose hormat membuat Ray terkekeh

Lalu melanjutkan langkah nya dengan menarik tangan Ravi, dan raka yang menyeret baju siswi tadi seperti kucing:)

Hingga sampailah mereka di depan ruangan pengawas

"Ngapain kesini dek?" Tanya Ravi heran

"Stt.. kakak bawel, diem "

Ravi menurut, adek nya lagi mode galak

Tok

Tok

"Permisi om~"

Ceklek

"Loh kalian kenapa disini" kaget penjaga ruangan itu

"Hehe om Ray boleh liat CCTV gak, mau membuktikan sebuah kebenaran om~" ucap Ray memelas

Penjaga tersebut langsung mengangguk membuat Ray senang lalu masuk ke dalam masih dengan menarik Ravi

"Om tolong lihat CCTV di lorong menuju kantin, beberapa menit yang lalu ya"

"Oke tuan muda"

Tak lama

"Ini tuan muda.."

"Nah tuh kak buka matanya yang lebar.."

"Ray jelasin nih ya,,Ray kan disini mau ke kantin, terus tuh tiba-tiba ada kakak cewek tadi yang lari ke arah Ray terus 'brak' dia nabrak Ray, eh tapi dia yang jatuh terus nangis pula, kaya PPB kan kak?" Cerocos Ray panjang lebar sambil melihat rekaman CCTV

Ravi terdiam, dia sudah menuduh adiknya?

"Kak.." panggil Ray karena kakak nya itu cuma diam

Ravi tiba-tiba memeluk Ray

"Maaf.."

Ray mengelus punggung kakak nya

"It's okay.." lalu dia melepaskan pelukan itu dan menatap teman nya Raka yang masih memegang siswi tadi

"Kakak Raka~" panggil Ray mendayu

"Ya Ray?" Raka mendorong siswi tadi dan menghampiri Ray

"Boleh gendong Ray gak? Ray gak berat kok, lihat tinggi Ray aja jauh sama kakak" pinta anak itu dengan tatapan berharap nya

Raka hendak menjawab tapi

"Ray kakak aja ya yang gendong" sela Ravi

"No~ kak Raka hehe"

Tanpa menjawab Raka segera membawa Ray ke gendongan nya dan berlalu meninggalkan Ravi dan siswi tadi

Sebelum ke luar

"Wleee~" Ray menjulurkan lidahnya ke arah Ravi membuat Ravi menatap tak percaya adiknya itu

'alamat di musuhin ini mah'

Ravi menatap tajam siswi yang menyebabkan dia salah paham pada adiknya

"Kau harus di beri pelajaran "

.

.

.

.

"MAMA..."

"Ray jangan berlari.." peringat Riani melihat Ray berlari menghampiri nya

Ya Ray dan Ravi baru pulang sekolah

Menghiraukan perkataan Riani Ray tetap berlari sampai di hadapan mama nya itu

"Nakal ya.." ucap Riani mengelus rambut Ray sayang

"Hehe " anak itu cuma cengengesan aja

Riani geleng-geleng kepala melihat kelakuan bungsu nya itu lalu tatapan nya menatap Ravi

"Loh ravi kenapa muka nya kusut kaya gitu"

"Di musuhin Ray" bukan Ravi tapi Ray sendiri yang jawab dia sudah duduk di samping Riani

Riani menatap kedua anak nya bergantian

"Karena?"

"Kakak nuduh Ray, nggk..bukan nuduh sih tapi dia gak percaya sama Ray waktu Ray di tuduh" jawab Ray santai sekarang anak itu sudah rebahan di sofa dengan paha Riani sebagai bantalan nya

"Benar itu Ravi?"

Ravi mengangguk lesu

"Maaf.."

"Jangan di ulangi mengerti" tegas Riani Dan di balas anggukan lagi oleh Ravi

Ravi mendekati adiknya

"Dek..maafin kakak dong, jangan di cuekin gini.." mohon Ravi karena sedari kejadian tadi dia di cuekin Ray

Ray menatap Kakak nya itu datar

"Oke deh tapi ada syaratnya"

"Apa?" Jawab Ravi cepat

"Kakak harus beliin Ray es krim yang banyak gimana?"

Ravi terdiam, lalu menatap Riani yang menggelengan kepala pertanda tidak boleh

"Mmm mama boleh ya..supaya anak mama ini nggk di musuhin lagi please" Ravi menatap mama nya memelas

Riani menghela nafas nya

"Yasudah, tapi jangan banyak oke"

"Oke" bukan Ray tapi Ravi yang jawab

"Ish padahal Ray mau banyak.."

"Nanti sore kakak beliin kamu es krim, jadi kamu gak boleh musuhin kakak lagi deal"

Setelah mengatakan itu Ravi pergi ke kamar nya

Ray hanya menatap cengo kakak nya itu, dia aja belum ngomong deal kok

"Ray ganti dulu seragam nya"

Ray mengangguk kemudian naik ke lantai atas menggunakan tangga

Baru dua langkah

'dukh
.

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Udah double up nih Hehe~

Thank you yang udah baca 💕

LUVV YUU yang udah vote 💗

1Mei2023

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora