•Bab°°10

15.7K 1.4K 36
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"PAPA, MAMA, KAKAK,, HIKS"

Ray memanggil semua anggota keluarga nya

Yang tengah tergeletak di bawah dengan keadaan mengenaskan

Dia berlari menuruni tangga, rasa sakit di kaki nya tidak dia rasa. Keadaan keluarga nya jauh membuat hatinya sakit

"Hiks..papa mama kakak bangun hiks" Isak Ray ketika sudah sampai di depan tubuh keluarga nya

"Kalian kenapa hiks Jangan tinggalin Ray sendiri hiks"

Ray semakin histeris ketika ketiga orang itu tak kunjung merespon nya

Lalu mata nya menatap sosok berpakaian hitam dengan memakai topeng hitam pula

Dia menatap tajam Ray

"Mereka mati karena mu.." suara orang itu seperti memakai alat menjadi menyeramkan

Ray menggeleng ribut

Lalu tatapan nya berubah tajam saat melihat pistol yang di pegang sosok itu

"Biadab.." ucap nya penuh emosi, bahkan aura seorang Adrian kini muncul dalam dirinya

Sosok itu sempat terkejut kemudian berlalu dari sana

Ray tak mengejar, dia kembali menatap orang² tersayang nya

"Hiks..Ray emang gak mau meninggal duluan, tapi gak gini caranya hiks"

"Ray mohon bangun hiks"

Mansion itu kini hanya di penuhi suara Isak pilu Ray
.

.

.

.

.

"Ray..cucu Opa yang kuat ya" Max memeluk Ray erat sedang kan yang di peluk masih menatap makam kedua orang tuanya dengan air mata yang tak pernah bisa berhenti

"Hiks Opa, Papa Mama ninggalin Ray hiks"

Max semakin memeluk cucu nya itu erat, dia juga sangat terkejut dengan kejadian ini

Tadi malam dia mendapatkan kabar kalau mansion putra bungsu nya di serang dan dia segera pergi menuju mansion itu

Ketika dia sampai hal pertama yang dia lihat membuat hatinya hancur seketika, Putra, menantu serta cucunya tergeletak dalam keadaan mengenaskan serta cucu Bungsu nya Ray yang tengah menangis pilu memeluk jasad sang mama..

"Ray tidak sendirian, ada Opa dan yang lain nya yang akan selalu menjaga Ray " Max terus mengucapkan kata penenang agar cucunya itu bisa kuat menghadapi ini

Ray berhenti terisak, dia menatap seluruh pelayat yang hadir dan tatapan nya berhenti di salah satu pelayat

Dia menatap sosok itu lamat, lalu kemarahan yang sempat hilang kembali terpancar dari tatapan nya

'nyawa harus di balas dengan nyawa..'

Max melepas pelukan nya lalu membawa Ray ke gendongan nya

"Kita temui kakak mu ya?"

Ray mengangguk menyenderkan kepalanya di dada tegap sang Opa
.

.

.

.

"Kak...hiks cepet bangun dong~"

Ray kini sedang di ruang ICU menatap kakak nya yang masih belum sadar, Ravi di nyatakan koma. Dan itu membuat Ray sedikit bersyukur setidaknya keluarga intinya masih ada yang selamat kan?

 TUAN MUDA (ADRIAN) ✓Where stories live. Discover now