4. Aku Bukan Tipenya

1 1 0
                                    

Ditulis oleh Melinda A

Setiap individu adalah hasil dari pembuahan sel telur oleh sel sperma, kemudian menjadi zigot, dan berkembang jadi embrio. Embrio terus tumbuh dan membentuk individu baru dan setelah 40 minggu maka yang di namakan bayi itu dilahirkan oleh ibu nya ke dunia ini. 

Hai, kenalin aku Vallery Mishyele Arthur. Panggil aja aku Yeyee. Ngomong ngomong soal embrio, aku adalah embrio yang berkembang dan lahir 21 tahun yang lalu. Dan aku, jomblo sejak embrio,lahir tanpa adanya kembaran dan menjalani hidup ku tanpa pacar. 

" Mah, Yeyee berangkat ke kampus dulu ya." Kata ku dari garasi. 

" Jangan lupa maskernya." Mamah berlari dari dalam rumah, sambil bawain masker. Yah, masa masa sekarang ini masker itu penting sekali. 

" Makasih mah." Kata ku, sambil memasang masker yang mamah kasih.

" Yeye berangkat dulu ya mah." Pamit ku dan menjalankan motor ku. 
.
. .
Aghh, sial... Aku paling malas yang namanya menunggu lampu merah. Kiri dan kanan ku orang pacaran, mana pelukan lagi. Itu pasangannya gak bakal kabur kok mbak:)

  Setelah lampu hijau, aku segera menancapkan gas ku menuju kampus. Aku harus segera sampai kampus, kelas ku di mulai tiga puluh menit lagi dan aku masih di jalan. Huft, bisa bahaya kalau telat. Pas sampai di area parkiran kampus,aku segera berlari menuju ruang kelas ku. 15 menit lagi kelas di mulai, dan hari ini dosennya Sir Dedy, salah satu dosen paling on time.

" Sore guysss." Sapa ku saat dah masuk ke ruangan. Untung Sir Dedy belum sampai.

" Sore moms." Sapa mereka. Ah iya aku itu di panggil Moms, karna sajak semester 1 aku tu jadi komti ( ketua kelas gitu ) 

Aku segera duduk di posisi favorite ku, pojok depan sebelah kiri. Entah mengapa itu sangat pas bagi ku. 

" Yee,nanti temenin main basket kuy." Kata Gilang, yang duduk di belakang ku. 

" Gas lah." Kata ku padanya.
.
. .
"Ye jadi kan?" Tanya Gilang saat kami udah di parkiran. 

" Jadi apa nih? Ngedate ya?Wah PJ MANA PJ." Rosè main teriak aja. 

" Hus, jangan gitu." Aku menyentil jidat Rosè. 

" Jangan ngadi ngadi, nanti jalur jodoh ku gak jalan kalau kamu ngomong gitu. Sebagai jomblo sejak embrio aku keberatan." Kata ku dengan nada yang di dramatisin. 

" Jomblo sih jomblo, tapi asrama cowoknya full." Kata Rosè sambil cekikikan. Dasar Rosè, memang pecicilan. 

" Babyyy." Rosè berteriak saat mobil pacarnya memasuki area parkiran. 

" Aku duluan ya guys, bye bye." Kata Rosè. Aku, Gilang, dan Ricard (Pacar Rosè cuma geleng geleng liat kelakuannya. 

Sementara aku dan Gilang jalan kaki ke lapangan basket yang memang tidak jauh dari gedung prodi kami. 

" Yuk mulai." Aku dan Gilang mulai saling merebut bola dan memasukannya ke ring. 

" Gimana pdkt sama Meta?" Tanya ku di sela gerakan kami. 

" So-so." Kata Gilang, sambil nge dribble bola ke kiri dan ke kanan. 

" Belum jalan juga?" Tanya ku sambil mencoba merebut bola nya.
 
" Rumahnya jauh." Kata Gilang, sekarang dia sudah mulai berjalan ke depan. Dan aku masih mencoba merebut bolanya.
 
" Kan bisa di jemput." Kata ku 

TAKDIRWhere stories live. Discover now