12. You Are Mine

0 0 0
                                    

Ditulis oleh Refy Handayani

"Lo apa apaan sih? Pake ngagetin segala. Kalo gue jantungan dan mati di sini gimana? Emang lo mau tanggung jawab?" Kata gadis itu kesal.

"Ngaco lo kalau ngomong. Diklakson gitu doang gak bakal bikin lo mati kali," balas cowok itu tak kalah kesal yang hanya dibalas dengan celotehan tak jelas dari gadis itu.

"Sekolah udah mau tutup bentar lagi, kalau lo gak mau telat lo bareng aja sama gue," kata cowok itu menawarkan bantuan yang malah tidak dihiraukan oleh gadis tersebut.

"Nadia! Buruan ayo. Lo mau emangnya dihukum? Gue sih ogah,"

"Berisik, Sam! Gue harus buru buru biar gak telat. Ganggu aja lo heran,"

"Ya kalau gak mau telat makanya bareng sama gue. Gimana sih lo? Oon banget jadi cewek," 

"Bodo amat, bye!" Nadia sebenarnya ingin ikut dengan Sam, tapi ia gengsi untuk mengatakannya. Ia juga tidak mau telat dan dihukum. 

Samuel tidak menyerah begitu saja, ia menarik tangan Nadia dan memaksanya untuk ikut bersamanya. Nadia yang menerima perlakuan itu hanya bisa pasrah, lagipula benar jika ia hanya berlari pasti ia akan telat. Untuk kali ini sepertinya ia harus mengalah dan menerima ajakan cowok itu. Samuel memberikan helm cadangan pada Nadia. Setelah memastikan Nadia sudah naik dan duduk nyaman di belakangnya, mereka pun bersiap menuju sekolah.

"Biar lebih cepet sampe sekolah, gue mau ngebut. Jadi lo pegangan, oke?" kata Samuel sembari memakai helm.

"Modus banget sih lo! Gak usah ngebut kan bisa," Nadia memprotes.

"Ini kita udah hampir telat banget loh Nad, emang lo mau telat?"

"Ya nggak. Tapi gue gak mau ngebut ngerti gak sih lo,"

"Banyak omong banget sih lo. Tinggal pegangan doang apa susahnya coba," 

                                      ***

"Nad udah selesai belum?" Tanya Mela.

"Udah kok. Yaudah yuk kantin," ajaknya yang langsung mendapatkan persetujuan.

"Untung banget ya tadi lo nggak telat. Kalau sampe telat gue yakin lo pasti dihukum, sih,"

"Untung sih untung. Tapi nyawa gue yang bahaya. Gila emang tuh si Sam bawa motor ngebut banget. Dia kira lagi di arena balap kali ya, sebel banget gue," Nadia menggerutu mengingat kejadian tadi.

"Udah gapapa, yang penting kan sekarang lo selamat dan gak dihukum. Btw lo cocok juga sama Sam kalo diperhatiin," kata Mela yang membuat Nadia kaget.

"Apa sih kok ngomong gitu? Gue sama dia tuh gak pernah akur. Mana mungkin cocok Mel, ngaco lo," 

"Ya emang kalian cocok Nad,"

"Udah ah banyak omong lo. Mending buruan ke kantin, nanti keburu penuh mejanya," ajak Nadia sembari menarik tangan Mela agar lebih cepat sebelum kehabisan tempat duduk.

Benar saja, setelah mereka sampai kantin mejanya sudah dipenuhi oleh orang orang yang sudah kelaparan seperti zombie mencari mangsa.

TAKDIRWhere stories live. Discover now