6. Rencana Takdir

2 1 0
                                    

Ditulis oleh Virna Yulia

BYURR

Seember air mengenai tubuh Lily yang sedang dibully oleh tiga orang gadis.

Lilyana Gracia Z. Itulah namanya, tapi satu yang ia tak paham tentang namanya. Dia sendiri tak tahu huruf 'Z' di akhir namanya itu kepanjangan dari apa.

Ia baru beberapa hari menjadi murid di SMA ini berkat kepintarannya yang memudahkan dirinya untuk mendapatkan beasiswa.

Semuanya baik baik saja, hingga sepulang sekolah mereka membawanya ke kamar mandi.

"Cewek miskin kayak lo itu nggak pantes sekolah di sini! Orang tua lo aja nggak jelas siapa!" sentak Sarah.

Sarah merupakan anak angkat dari pemilik SMA Dandelion. Walaupun begitu, ia tak memiliki marga Zargastra. Marga Zargastra hanya untuk keturunan asli.

"Emangnya salah, kalau gue orang miskin? Salah kalau gue nggak tau siapa orang tua gue?!" balas Lily.

"Sarah!!!" teriak seorang cowok tampan yang datang ke sana.
 
Dia Leonard Edgar Zargastra. Putra kandung dari keluarga pemilik sekolah ini. Walaupun Sarah merupakan saudara angkat dari Leo, tapi Leo tak pernah menganggapnya saudara, apalagi menganggapnya adik. Tidak sama sekali.

"L-leo," kaget Sarah.

"Jangan lo pikir selama ini gue nggak tau kelakuan lo. Emang lo pikir keren gitu bully orang seenaknya?" tanya Leo.

Sekedar informasi, Leo, Sarah, dan Lily sama sama duduk di kelas 11. Leo dan Sarah satu kelas, berbeda dengan Lily yang berada di kelas sebelah.
Leo menatap Sarah dengan tatapan mengintimidasi.

"Lo jangan bertindak seenaknya. Inget, lo cuma anak angkat di keluarga Zargastra," ucap Leo penuh penekanan.

"Lo nggak apa apa?" tanya Leo sembari melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke tubuh Lily. Tentu saja hal itu membuat Lily terkejut. Setelah itu Leo mengajak Lily pergi dari sana.
~~~~~
Pagi ini Leo duduk diam di bangkunya. Tak menghiraukan teman temannya yang ribut sendiri, apalagi jam pelajaran pertama nanti jam kosong.

Pikirannya melayang pada kejadian kemarin. Ia merasa ada yang aneh dengan gadis bername tag Lily itu. Ah, tidak. Lebih tepatnya dirinya yang aneh. Kenapa ia kemarin sangat peduli dengan gadis bernama Lily itu? Apakah ia menyukainya? Entahlah, tapi rasanya bukan menyukai. Ada sesuatu yang lain.
<><><>
Jam istirahat, Lily menenteng sebuah paper bag berisi jaket milik Leo. Kepalanya menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan Leo.

Akhirnya Lily menemukan cowok yang dicarinya. Ia berjalan mendekat.

"Leo, tuh anak baru 'kan? Ngapain dia? Jangan jangan mau menyatakan cinta ke lo?" ucap Deon, sepupu dari Leo.

"Ngaco," balas Leo.

Sarah? Tentu saja ia ada di sana. Sekalipun Leo tak pernah mengajaknya ke kantin, tetap saja gadis itu membuntuti Leo. Ia suka sekali pamer jika dirinya merupakan bagian dari keluarga Zargastra.

"Emm, ini jaket lo. Makasih," ucap Lily menyodorkan paper bag itu. 

Alih alih mengambil paper bag itu, fokus Leo malah tertuju pada kalung yang dikenakan oleh Lily.

"Leo?" panggil Lily saat Leo tak menanggapi.

"Oh, oke." Leo tersadar dan menerima paper bag itu.

Saat Lily akan beranjak dari sana, Leon mencegahnya. Leo berdiri dari duduknya.

TAKDIRWhere stories live. Discover now