9. Gara-Gara Novel

0 0 0
                                    

Ditulis oleh Senja Kinanti

Jessy mempunyai impian yang sangat sederhana, yaitu menjadi seorang guru dan penulis, butuh beberapa tahun lagi untuk mewujudkan semua itu. Saat ini, menyelesaikan sekolah adalah satusatunya tujuan yang harus ia kejar.

Jessy memasukan beberapa buku kedalam tas nya, kamar yang dominan berwarna biru terlihat sangat sederhana, di kamar ini hanya terdapat tempat tidur, lemari, meja belajar, dan sofa di sudut kamar. Hari minggu ini ia gunakan untuk membereskan rumah, suara dering ponsel mengehentikan aktifitasnya, dengan terburu-buru Jessy berjalan kearah tempat tidur dan mengambil ponselnya.

"Assalamu'alaikum, Jes."  Suara paruh baya menyapanya dari ujung telepon.

"Wa'alaikumussalam, Nek."

"Jes, kamu baik-baik aja kan tinggal sendiri di rumah?"  tanya neneknya sedikit khawatir.

"Nenek tenang aja, aku baik-baik aja kok dirumah." Jessy mencoba untuk menenangkan sang nenek.

"Yaudah, minggu depan nenek pulang kok. Hati-hati dirumah jangan lupa makan."

"Iya, Nek."

Jessy menutup telepon, dan melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat tertunda, ia pun berjalan menuju dapur untuk memasak. Gadis itu membuka kulkas mini yang berada di sudut kanan dapur, hanya ada dua butir telur dan sosis.

"Elah, harus belanja lagi ini mah." Ia menghela napas panjang. Terpaksa hari ini ia hanya memasak omelet saja untuk sarapan pagi ini, setelah masakan sederhananya sudah jadi ia pun berjalan menuju mesin cuci dan mencuci pakaiannya yang kotor, sambil menunggu Jessy makan terlebih dahulu. Setelah selesai Jessy mencuci piring, ia mengeluarkan baju dari mesin cuci dan menjemurnya di belakang rumah, ia pun melanjutkan bersih-bersih.

Jessy mengelap keringatnya dengan punggung tangannya, "cape juga."

Saat Jessy ingin duduk untuk beristirahat, seseorang mengetuk pintu. Ia pun berjalan dan membuka pintu, Jessy melihat seorang gadis seumuran dengannya membawa keranjang sedang, Jessy tersenyum kecil, gadis itu menyodorkan keranjang berisi makanan kepadanya.

"Hai, selamat pagi, salam kenal aku baru pindahan kesini." Sapa gadis di hadapannya dengan ramah, "ini ada sedikit kue untuk mu."

"Ah, terimakasih."

"Perkenalkan, aku April Dania. Panggil aja April." Gadis itu menyodorkan tangannya, yang disambut hangat oleh Jessy.

"Aku Jessy Putri Diana, panggil aja Jessy."

***

Jessy duduk di dalam kelas. Tiba-tiba saja ia melihat April yang kelihatan bingung, ia pun beranjak menghampiri April, " April," panggil Jessy, April menoleh dan melambaikan tangan.

"Ternyata kamu sekolah di sini juga?" tanya April dengan senang.

"Iya, aku juga gk nyangka," jawab Jessy tersenyum.

"Wah, seneng banget ada temen," kata April sumringah.

***

Jessy berlari kecil mengelilingi taman, ia menikmati keindahan taman di sore hari, di tengah kesibukannya di sekolah. Terkadang, ia merasa kesepian dan merindukan keluarganya, meski terkadang ada sang nenek yang menemaninya.

TAKDIRWhere stories live. Discover now