03

27.2K 2.2K 148
                                    

.
















.

















.






















Setibanya di sekolah

Brum

Brum

Suara motor yang baru saja tiba di area parkir sekolah membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Terlebih untuk Gibran yang dasar nya murid paling jarang berurusan dengan Theo.

Kini malah terlihat berangkat bersama? Apa yang sebenarnya terjadi?.

Theo memarkirkan motor sport milik nya lalu menyuruh Gibran untuk turun namun harus menunggu nya untuk masuk sekolah.

"Ada apa sebenarnya dengan otak Theo ini?" Batin Gibran bingung dengan tingkah Theo yang tidak sesuai dengan novelnya.

Gibran turun dari motor Theo dan memberikan helm nya pada Theo, tak lama kemudian teman² Theo datang.

Grep

Tubuh Gibran nyaris saja hampir terjatuh bila Theo tidak menahan nya dengan benar.

"AAA dede gemes kamu ga di apa²in sama Theo kan? Dia ga nyakitin kamu kan?" Tanya seorang gadis yang memeluk Gibran.

Theo merolling kedua mata nya mendengar ucapan dari sepupu dia yang sangat menyayangi Gibran.

Nging

Telinga Gibran berdenging secara tiba² karena tubuh nya secara mendadak di peluk oleh orang asing.

Sekelebat ingatan masuk ke dalam pikiran Gibran seperti potongan puzzle dan dari potongan ingatan itulah Gibran mulai faham siapa orang yang memeluk nya.

Dia adalah Kirana Ayu Alrendra, dia anak tunggal dari paman nya yaitu kakak dari papa nya.

Dari ingatan yang Gibran terima barusan Kirana bukan lah orang jahat yang membuat Gibran menderita.

Justru Kirana lah orang yang selalu mengulurkan tangan nya dengan tulus untuk membantu Gibran.

Bahkan saat berita Gibran yang di bunuh pun dia lah orang pertama yang melaporkan tindakan Theo dan Askana ke polisi (yang ini sengaja ga saya cerita kan di chapter kedua).

Untuk darimana Kirana bisa tau soal pelaku Gibran itu masih di rahasiakan dulu ya.

Gibran lantas mengangguk untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh Kirana.

"Syukurlah anak manis, jika Theo menyakiti mu bilang sama kakak ya?nanti biar kakak yang mengulitinya oke?" Ucap Kirana diselingi oleh ancaman.

Ingat ancaman seorang Kirana selalu berlaku dimana saja, entah itu di dalam keluarga ataupun di luar nya.

Teman² Theo menghampiri Theo dan menatap Gibran dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Dia siapa Te?" Tanya seorang teman nya bernama Satria Bima Wiguna kerap di panggil Satria.

Dia juga adalah panglima milik geng mereka dan untuk nama geng nya akan saya rahasiakan dulu ya.

"Benar yo siapa dia? Kok kita ga pernah lihat?" Sahut teman di sebelah nya bernama Arganta Willy Setian kerap di panggil Arga.

Saat Theo hendak menjawab pertanyaan kedua teman nya namun ia urungkan lantaran melihat Artha yang berlari dengan berteriak ke arah nya.

"KAK THEO" Teriak Artha memeluk erat Theo dan sayang nya tidak di balas oleh Theo nya.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang