23

8.9K 887 12
                                    

.











.











.











Keesokkan harinya

Hari ini Alrendra family berencana untuk pergi ke zoo ya anggap lah mereka ingin membuat kenang-kenangan di zoo.

Para orang tua tengah mempersiapkan barang yang akan mereka bawa sembari menunggu anak-anak turun.

"Kakak ipar.. Gimana pendekatan mu dengan Gibran?" Tanya mama Ayu menghampiri mama si kembar.

"Ya lumayan lah" Jawab mama si kembar dengan senyuman miliknya.

"Gitu dong kak, aku harap kakak beneran serius mau mendekatkan diri dengan Gibran kalau engga aku ga akan segan-segan nyuruh kakak pertama untuk ambil alih hak asuh Gibran dengan Theo loh" Ancam mama Ayu lalu pergi untuk memasak.

Mama si kembar terdiam sambil memikirkan ancaman yang di berikan oleh adik ipar nya.

Jika hak asuh milik si kembar jatuh ke tangan kakak ipar nya akan sangat bahaya.

Karena mereka pasti akan membawa Gibran menjauh darinya, tidak itu tidak bisa di biarkan.

Di tengah-tengah kesibukan mereka tanpa sadar waktu sudah berlalu begitu saja.

Tap

Tap

Tap

Para anak berjalan menuruni tangga sembari membawa tas kecil untuk menyimpan ponsel mereka.

"Aduh cakep nya cucu nenek" Puji sang nenek menghampiri mereka semua.

"Kita mau kemana nek? Bukan nya liburan nya cuman sampai hari ini aja?" Tanya Kirana heran.

"Sapa yang bilang sampai hari ini? Kakek kalian ga mau pergi kemana mana lagi dia ingin di Amerika aja" Jawab sang nenek.

"Loh ga jadi ke 2 negara lain nya nek?" Tanya Glen di selingi raut wajah yang kecewa.

"Engga glen kalau kamu mau ke sana kamu bisa ajak kakak mu" Sahut mama nya dari arah dapur.

"Ya udah ayo ke ruang makan bentar lagi kita kan mau ke zoo" Ajak bunda Kirana dan langsung membawa Gibran.

Mereka pun menyusul Gibran dan duduk di tempat seperti biasanya, namun kali ini Artha ingin duduk di tengah-tengah orang tua angkat nya.

"Mama Artha boleh ga makan nya sama seperti kak Gibran?" Tanya Artha dengan tatapan melas nya sambil menunjuk makanan milik Gibran.

"Yang lain saja ya sayang? Itu kan makanan milik Gibran" Tawar mama nya dengan lembut.

Jika dulu dia langsung menyuruh Gibran untuk memberikan makanan milik nya, namun kini dia sedang ingin memperbaiki hubungan nya dengan Gibran.

"Tapi maa.. Artha mau nya makanan milik kak Gibran" Rengek Artha menggoyangkan lengan mama nya.

"Artha makan saja apa yang sudah di sajikan" Tegas papa nya membuat tubuh Artha tersentak.

"Papa bentak Artha? Papa sudah ga sayang Artha? Papa jahat" Artha beranjak dari kursi dan berlari ke atas.

Tentu dengan tangisan yang sengaja dia buat-buat agar terkesan bahwa dia sangat tersakiti dengan ucapan papa nya.

Sang papa yang melihat tingkah Artha barusan hanya bisa memijat pangkal hidung nya.

"Kenapa ga di kembali kan ke panti asuhan aja?" Saran bunda Kirana mengambil sumpit nya.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang