10

18K 1.5K 65
                                    

.









.









.






















1 minggu kemudian





































Sudah 1 minggu sejak si kembar keluar dari rumah sakit, kini mereka berdua sedang bersantai di ruang tengah.

Dengan Gibran yang makan buah dan Theo yang makan sayuran, ya mereka di paksa sang nenek untuk makan yang sehat² dulu.

Sedangkan Artha sendiri tengah bermanja ria bersama mama angkat nya.

"Nenek sudah ya perut adek sudah kenyang" Ucap Gibran menatap melas nenek nya.

"Tinggal 2 suapan lagi loh sayang sini nenek suapin" Balas sang nenek mengambil piring nya dan mulai menyuapi Gibran.

Mau tidak mau Gibran harus menerima suapan itu dan memakan buah nya, Artha yang melihat hal itu jelas merasa iri.

"Mama, Artha juga mau di suapin buah kaya kak Gibran" Ucap Artha pada mama angkat nya.

"Artha mau buah apa nak?" Tanya mama angkat nya tersenyum lembut pada Artha.

"Buah itu ma" Tunjuk Artha pada buah naga di depan nya.

Segera sang mama mengambil buah naga lalu membelahnya menjadi dua dan mengambil sendok.

Setelah nya dia menyuapi Artha dengan telaten, Artha melirik kearah Gibran yang sama sekali tidak melihat nya.

Dirinya lantas berdecak dalam hati karena lagi dan lagi rencana nya harus gagal.

Ting tong

Suara bel mengalihkan atensi mereka semua dan akhirnya Gibran berinisiatif untuk pergi membuka kan pintu.

Ceklek

"Cari siapa ya?" Tanya Gibran membuka pintu dan melihat tamu yang di depan nya.

"Theo nya ada?" Tanya Satria selaku tamu yang memencet bel tadi.

"Oh temen Theo, ada kok mau masuk atau nunggu di luar?" Gibran kembali bertanya.

"Tunggu di sini saja dan ya siapa kamu? Kok kaya pernah lihat" Celetuk Arga dan di balas anggukan oleh Satria.

"Oh iya kan sering ketemu di sekolah kenalin saya Gibran" Ucap Gibran membuat 2 orang itu mengangguk.

"Siapa dek?" Tanya Theo yang sudah berada di belakang Gibran.

"Itu temen Theo" Jawab Gibran membuat kening Theo kembali mengerut.

"Kan sudah abang bilang panggil abang bukan Theo" Kesal Theo menatap tajam Gibran.

"Suka² aku lah, aduin nenek nih kalau nakal" Ancam Gibran membuat Theo mendengus kesal.

"Mentang² di sayang nenek ya" Batin Theo tersenyum paksa lalu keluar mansion.

"Jangan keluar dari mansion sendirian" Peringat Theo sebelum menyeret kedua teman nya.

Gibran menutup pintu dan kembali masuk ke dalam mansion, rencana nya sih dia ingin tidur di kamar aja.

Karena sekarang hari weekend atau engga mending nge gym kan ya, itung² nambah kotak².

"Nenek, ruang gym dimana ya?" Tanya Gibran menghampiri sang nenek di dapur.

"Di lantai 4 sayang" Jawab sang nenek yang tengah fokus membuat kue.

"Gibran ke atas dulu ya nek nanti kalau kue nya sudah jadi simpan untuk Gibran juga yaa" Pamit Gibran lalu pergi ke menaiki tangga.

Become the Antagonist Twins (END) ✅Where stories live. Discover now