h-3,h-2

8 2 0
                                    

"Teruslah perlakukan dia dengan baik, sampai dia sadar bahwa kitalah yang terbaik"

-

~♥~

Hari ini adalah pemberangkatan kemah besar Smp 3 Bangsawan. Tentu saja para alumni yang ikut campur dalam pramuka akan di undang sebagai panitia.

Ntah ada berapa orang panitia di sana, yang pasti jika orang yang berada di sekolah ini cuma ada bertiga. Yakni, Anagata, Alina dan Kak Raphel.

Sebelum berangkat Anagata berpamitan dulu kepada Nestapa, otomatis ia jadi tau kabar mengenai kegiatan disana dan bagaimana saja.

Anagata dan Kak Raphel berangkat pagi, sedangkan Alina di sore hari.

Kemarin Nestapa sempat mendengar percakapan Alina dan Kak Raphel yang membicarakan pemberangkatan mereka. Nestapa tidak menguping, tapi ya memang Nestapa ikut menyimak, karena bukan hanya dirinya yang ada di sana Maulida juga ikut hadir.

Dari kemarin Nestapa selalu berpesan kepada lelakinya agar menjaga kesehatan disana, pasalnya Anagata akan berkemah 6 hari berturut-turut tanpa henti.

Anagata adalah tipe orang yang teledor sebenarnya, jika tidak di perhatikan ia akan lalai. Tapi lebih parah Nestapa sih, Anagata saja sudah lelah dengan sikapnya.

Hari sudah menunjukan pukul 14.15, Nestapa sedang resah karena sedari tadi pagi Anagata belum juga mengabarinya.

Nestapa tau jika di sana Anagata sangat sibuk, Nestapa juga mengerti. Tapi bisakah menghubungi nya sebentar meski cuma satu kata? Nestapa hanya takut. Takut Anagata tergoda, udah itu saja. Oh ayolah Nestapa, ini bukan saatnya untuk cemburu!

"Alina, nanti kalo Anagata gimana-gimana kasih tau aku ya, atau potoin aja sekalian biar ada bukti"

"Iya siap, nanti sekalian gue videoin deh" balas Alina dengan kekehan.

Nestapa yang mendengar itu hanya mengangguk kemudian tertawa kecil, "Bagus-bagus biar nanti Anagata ga ngelak lagi"

"Ngomong-ngomong berangkat jamber kesana Lin?"

"Gue sih jam 3 sorean lah"

"Owh, tapi kenapa Anagata sama kak Raphel pagi?"

"Gatau, udah ada list an nya di grup" Nestapa hanya mengangguk saja.

Setelah percakapan dengan Alina akhirnya Nestapa memutuskan untuk pulang kerumah nya. Ia sedang menunggu kabar dari seseorang yang ia nantikan sekarang, beberapa kali membuka ponselnya namun nihil tidak ada notif apapun yang terterah.

"Huh" Nestapa menghembuskan nafasnya gusar, "Gini banget rasanya punya ayang yang aktif dimana-mana" ujarnya cemberut.

Saat ingin hendak pergi ponsel yang tergeletak akhirnya berbunyi. Nestapa refleks langsung mengambil ponsel itu dan benar saja orang nya muncul.

Nestapa tidak langsung membalasnya, ia malahan sengaja membiarkan chat itu beberapa saat.

"Bodo amat, suruh siapa bls chat aku lama. Sekarang aku balas nih"

Di perkemahan, mereka sedang melakukan game. Alina sedang memantau anak-anak begitupun dengan Anagata.

Saat Alina sedang melihat-lihat ia tidak sengaja melihat anak smp yang sangat familiar mukanya, ia ingat-ingat anak itu mirip siapa, dan saat melihat Anagata ia baru teringat jika anak itu mirip sekali dengan Nestapa.

Buru-buru Alina memanggil Anagata untuk berdekatan dengannya.

Anagata yang merasa di panggil menghampiri Alina yang melihat ke arah sesuatu.

He Anagata [END]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt