Don't go (Jangan pergi)

5 2 0
                                    

-

"Setiap perpisahan akan terus terjadi. Namun jika harus memilih, aku belum siap kehilanganmu Gata"

Nestapa Auralyn

-
Music by Exo-Don't Go
-
-

Langit malam terlihat sangat indah akhir-akhir ini. Bulan dan Bintang begitu menyatu untuk menghiasi bumi.

Bersinarnya bulan dan kilauan bintang yang indah. Semua orang pasti sangat menyukai nya bila mereka melihatnya.

Seperti hal nya Nestapa, ia sekarang lagi berada di sekolah. Ia di jemput Anagata hanya untuk menemaninya membuat persiapan buat besok LKP.

Kalo bukan Anagata yang meminta izin kepadang sang Ibu, mungkin Nestapa tidak akan keluar rumah malam-malam seperti ini.

Ntah Anagata mempunyai apa sampai-sampai dirinya sangat di terima baik oleh keluarga Nestapa.

Alina pernah berkata jika satu keluarga itu sangat mudah utuk bisa mengambil hati orang tuanya. Dan sekarang Nestapa paham, Anagata dan kak Raphel masih memiliki satu darah yang sama. Jadi tidak aneh kalau mereka bisa meluluhkan orang tua Alina dan Nestapa tanpa berjuang terlebih dahulu.

Nestapa sangat suntuk menunggu Anagata di dalam, jadi ia meminta izin untuk keluar mencari udara segar.

Saat di luar Nestapa tanpa sengaja melihat langit-langit malam yang indah, tanpa ia sadari dirinya terhanyut dalam keindahan tersebut.

"Andai Anagata ada disini, akan lebih indah lagi bila melihatnya bersama Anagata. Membayangkan nya saja sudah sesenang ini, apalagi beneran" ujar Nestapa bergumam sendiri sembari mata tetap melihat langit.

Nestapa melihat jam tangan yang ia pakai, jam menentukan pukul 21.23 sudah cukup malam. Ia pun kini kembali ke dalam untuk menemui Anagata.

Ngomong-ngomong Anagata tidak sendirian di dalam, sekolah cukup lumayan ramai karena yang besok ikutan LKP pada hadir di malam ini meski tidak semua.

Anagata dan Kak Raphel sedang di bagi tugas. Yang di tugaskan untuk berada di Sekolah Smk Global yaitu Anagata dan Regita. Dan dirinya sendiri berada di smp 3 Ligung.

Regita yang sangat pokus dengan komputer dan Anagata yang menyalin semua data.

"Pokus banget" Nestapa menghampiri Anagata yang tengah sibuk.

Nestapa berdiri di pinggir Anagata, ia hanya melihat Anagata yang sedang memisahkan hasil dari print nan yang Regita buat.

"Kenapa?" tanya Anagata memberhentikan kegiatannya dan menatap Nestapa yang sangat lesu.

Nestapa yang di tatap seperti itu memanyunkan bibirnya sedikit.

"Kenapa?" tanya nya lagi.

"Masih lama?" Nestapa malah balik nanya.

Anagata terkekeh pelan, "Ngantuk ya?"

Nestapa menganggukkan kepalanya mantap. Anagata yang peka terhadap Nestapa pun langsung merangkul nya dan membawa pergi Nestapa dari ruang TU tersebut.

"Oi, gue tinggal bentar ya. Nanti kesini lagi" ujar Anagata kepada Regita yang sama halnya tengah pokus kepada pekerjaanya itu.

"Kemana lo?"

"Ngurusin Nestapa bentar,"

"Ou,oke"

Saat mendapatkan persetujuan dari Regita, Anagata membawa Nestapa ke ruang pramuka yang terdapat kasur besar di sana.

He Anagata [END]✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora