Pecapa

11 2 0
                                    


Butterfly

-
-

-

Hari ini adalah hari besarnya, semua panitia sedang sibuk memantau anak-anak yang ikut ke buper. Pecapa ini hanya kusus untuk kelas 10 yang akan di lantik menjadi penegak.

Pagi-pagi sekali sekarang Nestapa bangun, karena hari ini adalah moment pertama ia menjadi panitia di pramuka jadi Nestapa harus melakukan yang terbaik.

"Ingat Nestapa, lo gak boleh ceroboh. Yuk semangat untuk hari ini!" Nestapa berujar dengan senyuman penuh bahagia kepada dirinya sendiri.

Waktu sudah menunjukan jam 6.00, Nestapa yang sedari tadi bertanya-tanya apakah ada yang harus di bawa lagi apa engga untuk persiapan ke sana. Nestapa takut jika ia sudah berangkat, barang yang di butuhkan tertinggal.

Dan setelah ia cek ulang berkali-kali, nyatanya sudah komplit. Jadi ia memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah sebelum anak kelas 10 sudah datang.

Nestapa sekarang kebagian menjadi seksi game, bersama Riani. Sedangkan Anagata memilih untuk menjadi seksi wide game.

Ngomong-ngomong soal Anagata, ia sudah lebih dulu sampai di buper Margatapa dari sejak kemarin. Anagata kebagian menjadi printis yang harus segera ke sana untuk persiapan disana, bukan cuma dia, Regita dan lain-lain pun ada.

Hari pertama ini sangat kacau, di pagi hingga menjelang malam cuaca sangat tidak mendukung. Hujan terus-terusan turun hingga menyebabkan banjir ke dalam tenda.

Mau tidak mau anak-anak di larikan ke tempat aman untuk istirahat di malam hari.

Sekarang sudah malam, Nestapa tidak bisa tidur bila tanpa memeluk bantal guling. Jadi dirinya memutuskan untuk menghampiri Anagata.

Anagata berada di luar tenda. Laki-laki itu sedang duduk merenungi diri sendiri. Nestapa datang dengan membawa samping untuk menutupi dingin. Ia ikut duduk di pinggir Anagata, dan menempatkan posisi yang nyaman.

"Kenapa belum tidur?" tanya Anagata.

"Engga bisa tidur by"

"Kenapa?"

"Di dalem sempit, sama engga ada buat yang aku peluk"

"Bobo disini aja"

"Gakapapa emang?"

"Gakpapa, sambil liat pemandangan lampu. Bagus kan?"

Nestapa mengangguk, ia tidak bohong jika pemandangan di depanya sangat menakjubkan. Melihat lampu kota di atas gunung sangatlah bagus kala malam hari. Itulah yang sedang Anagata dan Nestapa lihat sekarang.

Nestapa menguap pelan, sungguh ia ngantuk. Tanpa tunggu apapun lagi, Nestapa tertidur di dekapan Anagata.

Ntah jam berapa sekarang, tapi saat mereka sedang berduaan ada salah seorang guru yang melewat ke arahnya.

Guru itu bernama Pak Reza, beliau mengajar kelas 10 dan 12 dengan mata pelajaran teknik komputer jaringan.

"Eh. Itu kasian Anagata nya nanti dia pegel"

Nestapa terbangun dan hanya tertawa pelan, dan akhirnya tertidur lagi. Ia tidak tau jika sepanjang didirnya tidur Anagata masih terjaga atau ikut-ikutan tertidur. Ntahlah.

Sungguh malu sekali di pergoki guru saat sedang berduaan.

Waktu sudah menunjukan 00.49 malam. Nestapa terbangun dan bertatapan dengan Anagata.

"Kamu engga tidur?" sekarang gantian Nestapa yang bertanya.

"Belum ngantuk"

"Pindah yuk" ajak Nestapa.

He Anagata [END]✓Where stories live. Discover now