chapter 34(Flashback)

184 19 2
                                    

Hahaha, baru 3 hari yang lalu gue dibuat terkejut, dan hari ini gue lagi-lagi dibuat terkejut dengan melihat foto wanita ini" ujar Winwin sambil tertawa kecil dengan ekspresi wajahnya yang masih sulit untuk ditebak.

"XinXin, apakah wanita bernama XinXin ini yang lo maksud milik lo yang berharga namun direbut oleh Jaehyun" tanya Winwin tanpa mengalihkan perhatiannya kepada Yuta.

"Yes, you're right" ujar Yuta menjawab pertanyaan Winwin.

Yuta semakin mendekat ke arah Winwin sehingga kini Yuta berdiri tepat disamping Winwin. Yuta juga ikut menatap foto XinXin yang Sendari tadi terus di tatap oleh Winwin.

"Gue bingung banget sekarang, gue tau apa penyebab permusuhan lo sama Jaehyun, tapi gue enggak tau gimana jalan ceritanya wanita bernama XinXin ini menjadi pemicu permusuhan kedua orang yang sudah berteman sejak masih kecil" ujar Winwin menyampaikan kebingungan yang dirasakannya kepada Yuta

"Jadi tolong ceritakan secara detail hubungan kalian bertiga ini kepadaku, agar aku paham dan tau harus berada di pihak lo yang udah gue anggap hyung gue atau Jaehyun yang statusnya suami gue" minta Winwin kepada Yuta dengan masih terus memperhatikan foto XinXin"

"Baiklah saya bakal ceritakan kisah kedua sahabat karib yang berakhir menjadi musuh dikarenakan mencintai perempuan yang sama" ujar Yuta menyetujui permintaan Winwin.

"Persiapkan diri kamu, Karna cerita ini akan cukup panjang, saya harap kamu tidak akan bosan untuk mendengarkannya" ujar Yuta memperingatkan Winwin.
.
.
.
.
.
.
.

Hujan saat ini mengguyur dengan cukup derasnya, Biasanya orang-orang akan lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Entah itu tidur di kasur yang nyaman dengan selimut tebal yang menyelimuti dirinya, atau menyantap seporsi ramyeon yang masih dalam keadaan panas.

Namun tidak dengan Yuta, Lelaki muda itu kini tengah mengendarai mobilnya dengan hati-hati juga dengan kecepatan normal menuju Jung Crop, tempat ayahnya bekerja menjadi seorang sekretaris CEO.

Yuta yang tengah libur sekolah, menawarkan diri untuk mengantarkan makan siang untuk sang ayah. Namun baru juga setengah jalan, hujan malah turun mengguyur kota, untung saja Yuta lebih memilih untuk mengendarai mobil dibandingkan sepeda motor.

Kalau tidak mungkin Yuta sudah habis basah kuyup di guyur hujan yang cukup deras. Sesampainya di Jung Crop, tempat sang ayah bekerja, Yuta langsung memarkir mobilnya di parkiran luar, berjalan keluar dari mobil dengan payung yang sudah dia buka juga dengan tangannya yang memegang kotak makan siang untuk ayahnya.

Namun baru juga beberapa langkah Yuta melangkah tiba-tiba saja mata Yuta secara tidak di sengaja melihat siluet bagian Belakang dari tubuh seorang perempuan.

Perempuan tersebut hanya berdiri dengan diam sembari menatap bangunan Perusahaan Jung Crop. Yuta yang penasaran akan sosok perempuan tersebut akhirnya memutuskan untuk menghampiri.

Yuta kini sudah berada tepat di belakang tubuh perempuan tersebut.
mengangkat salah satu tangannya guna digunakan untuk menepuk pundak perempuan tersebut.

Merasakan pundaknya di tepu oleh seseorang, perempuan itu segera membalikkan tubuhnya guna melihat siapa gerangan yang menepuk pundaknya dan apa tujuan orang tersebut melakukannya.

Yuta seketika di buat terdiam tidak berkutik di tempat dengan jantungnya yang kini berdetak dengan cepat. Perempuan itu sangat cantik, tubuhnya bagaikan gitar spanyol, matanya bagaikan mata rusa dan jangan lupakan warna kulitnya yang seputih salju.

"Ya, ada apa ya" ucap perempuan tersebut bertanya sambil menatap Yuta tepat di kedua matanya.

"A-aku sendari tadi perhatiin kamu hanya berdiri diam sembari menatap gendung Jung Crop, makanya itu aku menghampiri kamu" ujar Yuta menjawab dengan gugup.

MY DESTINY {JAEWIN}Where stories live. Discover now