Si Kecil

17 5 0
                                    

"Bibi! Sudah kubilang jangan dipindahkan!"

Kelle menyilangkan tangan di depan dada. Menatap perhitungan pada keponakannya itu. "Lalu harus bagaimana?"

"Diamkan saja!" Lana membenarkan kotak musik kesayangannya. Memutar patung kupu yang berporos sebagai pelantun musik. Kelle mengelus dada, mencoba bersabar menghadapi tingkah Lana yang semakin hari sangat menyebalkan.

Oman mengibaskan tangan, memberi isyarat agar meninggalkan Lana sendirian. "Bibi berada di kebun belakang jika kau mencari." Kelle lantas pergi setelah berpamitan dengan suaminya.

"Paman tidak ikut pergi juga?" tanya Lana dengan mata berbinar.

"Sedang berusaha pergi, Nak!" Oman memanggil karpet ajaibnya kemudian melenggang pergi meninggalkan Lana. Sedikit merasa terusir.

Lana bersorak gembira. Dirinya merasa senang jika di rumah sendirian, tidak ada siapapun adalah sebuah kebebasan. Lana mendudukan tubuh mungilnya berhadapan dengan kotak musik kupu-kupunya. "Mari kita selesaikan ceritanya!" Lana bertepuk tangan dengan semangat. "Sebelum penyihir tua itu mengambil alih berlian langka yang menjadi kekuatan terbesar penyihir zaman dulu. Sosok kurcaci muncul, menyelamatkan berlian dari penyihir tua yang jahat. Peperangan pun dimulai, kurcaci yang mengandalkan fisiknya sedangkan penyihir mengandalkan sihirnya. Sangat tidak seimbang tapi siapa sangka—hoaam."

Lana tertidur karena dongengnya sendiri. Tak menyadari patung kupu yang berada di kotak musik terbang menuju keluar jendela.

Oman yang sedari tadi berada di pintu kamar Lana tersenyum. Si kecil itu tidak mengetahui apapun tentang dirinya. "Dia mengarang cerita tapi yang diceritakan juga benar," ucap Kelle berdiri di samping suaminya. Oman menggeleng, merasakan dirinya masuk ke dalam dongeng Lana. "Kita penyihir itu, Lana si kurcaci, dan kotak musiknya adalah berlian yang kita cari selama ini."

_______

Cermin by daisyssomm

Phantasia CuniculumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang