Misi Lagi

5 3 0
                                    

TUGAS dari Dewan Sihir tidak pernah membuatku merasa tenang. Setelah beberapa waktu lalu berhasil menghentikan penyihir gelap gila yang ingin menghancurkan dunia, aku mendapatkan pujian dari komandan tertinggi organisasi Penjaga Suci dan penghargaan dari Dewan Sihir atas tindakanku. Tapi aku tidak merasa melakukan apa-apa karena aku tidak ingat apa yang terjadi di pulau terbang itu. Seingatku, aku pingsan karena kekurangan oksigen, dan aku sadar ketika diselamatkan warga.

Sekarang aku berada di tempat dan misi berbeda. Sebagai siswa magang dari Fantascroler Academy, sebenarnya aku cukup senang berada di tanah suci para penyihir ini. Pulau tempat pohon kehidupan berada. Kepercayaan orang-orang setempat mengatakan jika pulang ini terangkat ke langit——lagi-lagi misi serupa seperti waktu itu, artinya makhluk mitologi terkutuk akan datang untuk membangkitkan kejayaan bagi sihir gelap.

Aku agak aneh dengan orang-orang zaman dulu, kenapa mereka suka sekali menceritakan makhluk-makhluk mitologi menyeramkan dan menyebarkan teror ke anak cucu mereka? Maksudku, apakah mereka tidak bisa saja menceritakan makhluk mitologi yang memberikan cinta, kasih, dan sayang? Membuat dunia damai dan sejahtera seperti di negeri dongeng? Tunggu dulu, aku tarik kata-kataku, aku tidak mau dunia ini seperti negeri dongeng, dipenuhi penyihir yang menginginkan tubuh awet muda dan suka memakan jantung perawan. Menjijikkan.

Dan ya, aku, tim, dan komandan baruku diminta untuk menyelidiki kenapa pulau tempat pohon kehidupan itu terangkat ke langit.

“Tidak ada yang mencurigakan,” kata salah satu anggota tim yang sedang memberikan laporan. Aku tidak ikut memeriksa dan diperintahkan untuk mendampingi komandan——kenaikan jabatan setelah aku dipuji. “Sihir cahaya yang mengelilingi pulau dan pohon kehidupan memang dirancang untuk naik ke ketinggian tertentu ketika merespons sihir lain.”

“Sihir apa itu tepatnya?” tanya Komandan.

“Di bawah sana, tepat sepuluh kilometer di bawah pulau, ada gunung berapi bawah laut. Penduduk setempat dan teks kuno mengatakan jika gunung itu adalah tempat di mana iblis bernama Dadluja dikurung. Namanya diambil dari bahasa kuno yang berarti kebangkitan kutukan. Namun Dewan Sihir membantah adanya kurungan makhluk itu di perut gunung. Energi negatif yang ada di sana berasal dari artefak sihir gelap yang dibuang ke sana ketika Raja Arthur berkuasa. Dugaan sementara diperkuat dengan fakta itu. Pulau itu terangkat bukan karena ada makhluk mitologi yang akan keluar, tapi karena energi negatif dari artefak kuno tersebut yang memicu sihir cahaya.”

Komandan mengangguk-angguk. Sedangkan aku berniat berkata, jika itu berasal dari artefak kuno, kenapa pulau itu baru terangkat sekarang?

Namun urung karena gunung berapi bawah laut itu tiba-tiba meledak seperti balon. Dan... sesuatu terjadi.

“Katakan, Penyihir,” kataku, pada anggota tim yang barusan mengatakan hasil dari analisisnya. “Bagaimana rupa makhluk mitologi yang dikurung di bawah sana? Apakah tubuhnya setinggi seratus meter? Memiliki satu mata? Tujuh tanduk berbeda menyerupai mahkota? Dan terlihat gembrot dengan lahar di seluruh tubuhnya?” tanyaku, menggambarkan apa yang aku lihat.

“Evaluasi seluruh warga! Minta bantuan secepatnya untuk menembakkan meriam antar dimensi, Liberion!” kata Komandan.

Sedangkan aku, bersiap menerima serangan dari makhluk itu dengan membuat lingkaran sihir untuk perlindungan. Atau mungkin, aku harus kehilangan kesadaran terlebih dahulu dan mendapati semuanya tiba-tiba selesai. 

__________

Cermin by Gabrielmalaikatagung

Phantasia CuniculumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang