Rahasia Raja

3 1 0
                                    

Istana Mooryn adalah istana paling megah di Maryland. Malam ini akan diadakan pesta besar di istana itu karena sang Raja berulang tahun. Setiap tahun Raja akan mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahunnya. Walau umurnya sudah lebih dari 100 tahun, Raja tetap tampak seperti seorang lelaki paruh baya. Kadang aku tidak percaya umur Raja itu sudah 178 tahun. Aku penasaran apa rahasia awet mudanya sang Raja. Temanku pernah memberitahukan rahasianya, tetapi aku tidak percaya. Aku yakin dia berbohong. Temanku mengatakan malam ini dia akan membuktikannya.

Seperti biasa pesta malam ini dihadiri banyak orang. Semua orang di kerajaan ini diundang oleh Raja tanpa terkecuali. Aku dan keluargaku juga ikut meramaikan pestanya. Aku mencari temanku, dia tidak kelihatan.

Ketika menjelang tengah malam, Raja pamit undur diri dari pesta. Ia bilang, kondisinya kurang baik. Ia minta maaf dan meminta kami untuk tetap menikmati pesta tanpa dirinya. Beberapa orang juga kulihat mulai pergi dari pesta. Aku juga.

Raja dan orang-orang itu masuk ke dalam kerajaan. Aku tidak mungkin bisa ikut masuk. Aku memilih untuk pulang saja. Jalanan sangat sepi, tidak ada orang. Tentu saja, semua orang sedang berpesta. Aku masih penasaran dengan perkataan temanku. Dia juga tidak hadir di pesta. Kemanakah dia?

Aku berlari ke kuil kerajaan. Lalu, masuk lewat pintu belakang. Aku mengikuti semua petunjuk yang pernah diberikan temanku. Dia benar, ada pintu rahasia di belakang kuil. Pintu itu membawaku ke sebuah lorong bawah tanah. Aku terus berjalan melewati lorong itu. Di dindingnya terpajang banyak tengkorak-tengkorak manusia. Tempat apa ini sebenarnya?

Di ujung lorong ternyata ada ruangan yang lebih besar. Aku melihat sang Raja di sana dengan pedang di tangannya. Di depannya ada seorang wanita berdarah terbaring di atas meja besar. Sepertinya temanku benar. Inilah rahasia awet muda sang Raja.

"Siapa di sana?"

Sepertinya ada yang menyadari kehadiranku. Aku kembali masuk ke dalam lorong. Beberapa orang berlari ke arahku. Oh! tidak. Aku mendengar ramai suara langkah kaki dari arah kuil. Aku terkepung.

"Akh—" Seseorang tiba-tiba membungkam mulutku dengan tangannya.

"Diamlah! Aku akan menyelamatkanmu. Sekarang cepat masuk! Teruslah bergerak sampai ujung. Jangan berhenti." Temanku datang menyelamatkanku. Aku masuk ke dalam lubang di dinding lorong.

"Kau tidak ikut?" tanyaku.

"Kau mau kita berdua mati? Cepat pergi!"

Aku terus merangkak ke depan. Kulihat dia menutup lubang dengan tanah. Dia menyelamatkanku. Dia berkorban untukku. Tidak lama kemudian, aku mendengar teriakan. Jeritan dari temanku.

______________

Ditulis oleh dithdithxx

Phantasia CuniculumWhere stories live. Discover now