3. penyerangan Mansion Damian

9.6K 1.2K 111
                                    


Warning❎❎ 😶 ingat ya cerita author hanya imajinasi belaka, apapun yang terjadi di cerita, itu murni pemikiran author😃



Apa yang menjadi firasat buruk bagi Stevan menjadi kenyataan.
Dari kejauhan beberapa helikopter tanpa awak dan drone mendekat.
Menghadapi situasi berbahaya itu, otomatis sistem keamanan keluarga Dominic bekerja. Alaram bergema di tiga bangunan, membuat semua orang waspada. Tembok tinggi yang terlihat biasa dari dalam dipenuhi dengan senjata laser diluar. Menembaki drone dan helikopter sebelum memasuki kawasan Mansion.

Tapi semua itu terlambat. Sebelum alaram berbunyi gas berwarna hijau seperti teh macha menyebar disekeliling Mansion Damian, membuat pandangan menjadi buram dan merusak sistem keamanan yang terkena gas itu. Termasuk sistem keamanan yang ada ditubuh Rui. Karena sekolah tempat Rui belajar ada dihalaman Mansion Damian, hal itu memudahkan musuh untuk menyerang.


Pengawal bayangan dan bodyguard serta pelayan segera mengamankan wilayah itu, melindungi anak anak keluarga Dominic, terutama tuan kecil mereka.

"Waspada, lindungi tuan muda dan tuan kecil." Ketua pengawal bayangan memberikan arahan. Pengawal bayangan yang terlatih dibawah latihan keras tidak kesulitan sama sekali dalam bertindak. Mereka cukup mengandalkan suara dan itu sudah seperti mata bagi mereka.

"Bawa tuan muda kedalam Mansion, disana lebih aman." Bettra yang sudah menggendong Rui dan bersiap untuk pergi bersama beberapa pengawal, tapi beberapa langkah kemudian sebuah tendangsn hampir mengenai Bettra. Kalau bukan karena Bettra seorang tentara militer, sudah pasti tendangan itu akan menjatuhkannya.

"Gulu, napa teh mommy na dibuang buang? Nanti mommy mala." Rui yang tidak tau apa-apa dan menganggap gas hijau itu sebagai teh yang biasa diseduh mommynya setiap pagi merasa bingung.
"Tidak apa-apa sayang, mommy mu tidak akan marah." Bettra membenamkan kepala anak itu kedalam pelukannya, sebisa mungkin menjaga Rui agar tidak menghirup gas hijau terlalu banyak.
Meskipun gas hijau itu bukan gas tidur atau racun tapi tetap saja, sangat berbahaya bagi kesehatan sikecil menghirup udara asing.

"Gulu, liat, ninja! Lui na mau tulun. Gulu tulun Lui. Ada ninja dicana!!" Bettra yang sedang berkonsentrasi melawan musuh yang bersembunyi digas hijau didepannya buyar karena anak itu meronta-ronta dalam pelukan Bettra.

Tanpa disadari sebuah pukulan melayang kearah wajah Bettra, membuat Bettra mundur, setelahnya sebuah tendangan dikaki membuat Bettra benar-benar bertekuk lutut.
Bettra masih memegang Rui dipemukannya, semakin memeluk erat anak itu. Melihat sekeliling, ternyata musuhnya ada banyak dan mereka cukup kewalahan.

Bettra kembali menghindari sambil berguling-guling, tidak jauh disana dia melihat anggota Dominic lainnya sedang membasmi musuh.
Melindungi Rui adalah prioritasnya, tanpa diketahui Bettra, sebuah alat sengat listrik diarahkan ke kakinya.
Ditengah kesadarannya otomatis Bettra melepaskan Rui agar anak itu terhindar dari setruman.

Rui yang sudah bebas dari dekapan kuat gurunya menatap sekeliling, pandangannya dipenuhi warna hijau dan pendengarannya juga dipenuhi hiruk pikuk seperti balon meletus dan bunyi seseorang memukul sesuatu.
Sudah pasti mommynya sedang marah saat ini, dan menghukum pelaku yang membuang teh hijaunya kesekolah Rui.

"Lupa, tadi Lui liat ninja. Mana ya ninja na." Anak itu bangkit dan melihat sekeliling. Tak jauh disana ada bayangan kaki yang berlari kedepan, otomatis Rui mengikuti bayangan itu.

"Mereka menyerang disaat yang tepat, sial. Mereka benar-benar jeli, dimana aku sendiri yang ada di Mansion saat ini." Laura bergumam dan mengarahkan pedang beracunnya kedepan menghabisi musuh yang mencoba bersembunyi didalam gas.
Dirinya tidak terlalu khawatir saat ini, sebab salah satu bodyguard yang melapor mengatakan tuan kecil dan tuan muda aman didalam Mansion kakak iparnya.

Petualangan Rui (Rui Untuk Dominic 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang